Sidak Pasar Trusmi, Dedi Mulyadi Singgung Bupati Cirebon

Selasa, 03 Juni 2025 | 12:52 WIB
Sidak Pasar Trusmi, Dedi Mulyadi Singgung Bupati Cirebon
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menelpon usai mengikuti upacara pelantikan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2/2025). Presiden Prabowo Subianto melantik 961 kepala daerah yang terdiri dari 33 gubernur dan 33 wakil gubernur, 363 bupati, 362 wakil bupati, 85 wali kota, dan 85 wakil wali kota dalam upacara tersebut. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendatangi Pasar Trusmi yang berlokasi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Kehadirannya pun disambut heboh oleh para warga, baik itu pedagang maupun pembeli yang sedang berbelanja di Pasar Trusmi.

Dalam video singkat yang diunggah Dedi Mulyadi melalui akun TikTok resminya @dedimulyadiofficial, terlihat interaksi Dedi Mulyadi yang berbincang dengan para warga dan menanyakan berbagai hal kepada sejumlah pedagang.

Video berdurasi lebih panjang juga tayang di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel pada Senin (3/6/2025) dengan judul "KDM Bawa Tim Kebersihan Bersihkan Pasar Trusmi, Jalan Masuk Disesaki Pedagang".

Dalam kunjungannya tersebut, mantan Bupati Purwakarta itu menyoroti kondisi Pasar Trusmi yang dinilainya tidak terawat. Karena itu, Dedi Mulyadi sekaligus mengajak para petugas kebersihan untuk membersihkan area pasar, seperti membersihkan rumput liar.

"Jadi ini adalah petugas kebersihan PU provinsi yang biasa bertugas di jalan raya provinsi. Tapi karena saya lihat di sini kotor, yaudah saya bilang besok, itung-itung nyontohin, bersihin dulu rumput-rumputnya. Mudah-mudahan ada tindak lanjut," kata Dedi Mulyadi.

Tak hanya itu, Dedi Mulyadi pun menyoroti perbedaan lokasi berjualan para pedagang. Pasalnya, tidak semua pedagang berjualan di area dalam pasar atau di kios, beberapa lainnya terlihat membuka tenda di pinggir jalan untuk berjualan.

Dedi Mulyadi lantas menanyakan hal tersebut ke salah satu penjual.

"Ibu saya mau nanya, kan ada yang jualan di dalam (pasar), ada yang jualan di jalan. Pengennya gimana, ibu?" tanya Dedi Mulyadi.

Baca Juga: Denny Cagur Kritik Dedi Mulyadi: Jangan Jadikan Barak Militer Satu-satunya Solusi

Rupanya, penjual tersebut berharap jika semua pedagang dapat berjualan di area dalam pasar.

"Ya pengennya masuk ke dalam semua," jawab penjual tersebut.

Dedi Mulyadi kemudian menyarankan agar keinginan tersebut disampaikan secara langsung ke Bupati Cirebon yang saat ini bertugas, yaitu Imron Rosyadi.

Lelaki yang juga akrab disapa Kang Dedi Mulyadi itu mengatakan jika hal tersebut di luar wewenangnya sebagai Gubernur Jawa Barat.

"Ibu ngomong dong, pengennya masuk ke dalam semua ya? Tapi memang bukan kewenangan gubernur, saya jalan provinsi boleh saya beresin. Tapi saya mau ngajak bupatinya, ngajak satpol PPnya biar kalau mau jualan ya di dalam semua. Kalau di dalam, dalam semua. Kalau di jalan, jalan semua," ucap Dedi Mulyadi.

Ia lalu menanyakan pedagang tersebut terkait kendala yang dihadapinya jika berjualan baik di dalam area pasar maupun di luar.

"Apa masalahnya ketika di dalam dan di luar?" tanya Dedi Mulyadi.

Penjual tersebut mengaku bahwa para pedagang yang berjualan di area dalam pasar kesulitan mendapatkan pembeli karena sebagian besar orang lebih sering berbelanja di pedagang yang berjualan di area luar pasar. Alhasil, pendapatan para pedagang di bagian dalam pasar menjadi menurun karena sepi pembeli.

"Masalahnya orang pada belinya di luar semua, nggak ada yang masuk. Yang di dalam nggak kebagian (pelanggan)," ungkap penjual tersebut.

"Padahal yang di dalam harus ngambil kios? Harus bayar kios? Yang di luar nggak bayar kios?" sahut Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi kemudian menanyakan pendapat para penjual jika dirinya mengajak Bupati Cirebon untuk sama-sama menertibkan area berjualan di Pasar Trusmi.

"Kan ada yang jualan di jalan, ada yang jualan di dalam. Setuju nggak sih ada jualan di jalan? Pengennya masuk ke dalam semua? Nanti kalau gubernur ngajak bupatinya untuk agar pedagang masuk ke dalam semua, setuju nggak? Setuju ya? Soalnya kasihan yang di dalam. Kenapa nggak ada yang nertibin?" imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI