Kelakar Menkes Budi Soal Kemungkinan Direshuffle dan Kena Tegur Presiden

Selasa, 03 Juni 2025 | 19:29 WIB
Kelakar Menkes Budi Soal Kemungkinan Direshuffle dan Kena Tegur Presiden
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Prasetyo berkeyakinan aspirasi dari kalangan dokter tentu sudah berdasarkan dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang.

Aspirasi dan masukan tersebut juga sudah diterima pihak Istana.

"Dan kami pemerintah sudah menerima itu, baik secara resmi maupun kami mengikuti dari media massa dan kita mempelajari betul, mempelajari betul untuk sekali lagi kemudian masalahnya apa," ujr Prasetyo.

"Nah kita cari jalan keluarnya karena semua pasti niatnya baik, forum-forum asosiasi teman-teman dokter pasti niatnya baik. Nggak mungkin niatnya tidak baik," kata Prasetyo.

Menurut Prasetyo catatan-catatan yang ada tentj perlu perbaikan secara bersama. Ia mengajak semua pihak melakukan komunikasi.

"Tapi yang penting jangan mengganggu pelayanan publik, terutama dalam hal pelayanan kesehatan," kata Prasetyo.

Kata Istana Soal Reshuffle Kabinet

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengungkapkan bahwa perombakan kabinet (reshuffle) mungkin saja terjadi. Dalam hal ini, kata Hasan Nasbi, Presiden RI Prabowo Subianto memiliki penilaian objektif terhadap kinerja para menterinya.

"Ya reshuffle itu sesuatu hal yang mungkin saja terjadi. Akan tetapi, kapan dan siapa orang yang akan terkena reshuffle, itu betul-betul hak prerogatif Presiden," ujar Hasan saat memberikan keterangan di Kantor PCO, Jakarta, Selasa (3/6).

Baca Juga: Prabowo Nilai Kelebihan dan Kekurangan Menteri, Siapa yang Masih Bisa Dipertahankan

Hasan mengatakan bahwa semua informasi yang beredar seputar reshuffle masih bersifat spekulasi. Selama belum ada pengumuman resmi dari Presiden mengenai reshuffle, informasi dari luar hanyalah dugaan atau aspirasi semata.

Ia menegaskan bahwa Presiden Prabowo memiliki penilaian menyeluruh dan objektif terkait dengan kinerja para menteri, termasuk kelebihan, kekurangan, serta kebutuhan di dalam kabinet.

"Apa kelebihan? Apa kekurangan? Masih dibutuhkan atau tidak? Ini masih bisa dipertahankan atau tidak? Presiden tentu punya penilaian yang lebih menyeluruh, dan hanya Presiden yang tahu arena ini hak prerogatif Presiden," ujar Hasan.

Lebih lanjut Hasan menambahkan bahwa Presiden Prabowo telah memberikan peringatan kepada siapa pun yang tidak mampu menjalankan tugas sesuai dengan mandat, tidak mendukung pemerintahan yang bersih, atau terlibat korupsi, sebaiknya mengundurkan diri sebelum diberhentikan.

"'Kan itu pernyataan Presiden kemarin. Ini peringatan secara umum, dan itu berlaku buat siapa saja. Tidak ditujukan kepada orang-orang atau nama-nama tertentu," pungkas Hasan.

Sebelumnya, Presiden Prabowo secara tegas memperingatkan para pejabat yang tidak mampu menjalankan amanah agar segera mundur dari jabatannya sebelum diberhentikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI