4. Memanfaatkan Panas Bumi Secara Langsung
Energi panas bumi atau geothermal berasal dari panas yang tersimpan di dalam perut bumi. Uap panas ini digunakan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik. Indonesia menjadi salah satu negara dengan cadangan panas bumi terbesar di dunia, karena berada di jalur cincin api Pasifik. PT Pertamina Geothermal Energy, dalam laporan terbarunya, menargetkan ekspansi pemanfaatan panas bumi sebagai bagian dari transisi energi nasional.
5. Mengolah Limbah Menjadi Energi
Energi biomassa dihasilkan dari bahan organik seperti limbah pertanian, limbah kayu, dan kotoran ternak. Bahan ini dapat dibakar langsung untuk menghasilkan panas atau dikonversi menjadi bahan bakar cair seperti bioetanol dan biodiesel. Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), biomassa tidak hanya membantu mengurangi limbah tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat pedesaan.
Mendorong Masa Depan Energi yang Lebih Hijau
Pemanfaatan energi hijau memberikan berbagai manfaat jangka panjang, antara lain mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, memperbaiki kualitas udara, mengurangi emisi karbon, serta menciptakan lapangan kerja di sektor energi bersih. Namun, transisi menuju energi terbarukan memerlukan dukungan kebijakan yang konsisten, investasi yang berkelanjutan, dan edukasi publik yang menyeluruh.
Dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin energi hijau di kawasan Asia Tenggara. Langkah konkret dalam pengembangan energi terbarukan bukan hanya pilihan, tetapi keharusan, demi masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi seluruh generasi.