"Pada kesempatan ini saya sampaikan kepada bapak Presiden Prabowo, memang kondisi carut-marut bangsa ini tinggalan Jokowi tapi saat ini bapak presiden jadi bapak yang bertanggung jawab kondisi bangsa. Sekarang ini memang peninggalan Jokowi tapi sekarang bapak yang berkuasa. Bapak bisa apa saja karena begitu besar wewenang yang diberikan kepada presiden, mencopot Kapolri, mengusut kasus-kasus pelanggaran hukum yang sangat mensuk hati," kata Mayjen TNI (Purn) Soenarko.
Namun, jika Presiden RI Prabowo Subianto memilih untuk mengabaikan rakyat, termasuk tuntutan dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI, Mayjen TNI (Purn) Soenarko mengatakan tidak menutup kemungkinan jika kelak rakyat akan merebut kedaulatan.
"Saya pada kesempatan ini menyampaikan kepada Pak Prabowo kalau bapak tegakkan konstitusi, bapak jalankan dengan jujur, adil, benar, kita pasti dukung dan rakyat siap mati untuk membela Presiden Prabowo, termasuk saya. Tapi kalau bapak tidak dengarkan suara kita, jangan nyesal kalau rakyat turun ke jalan mengambil paksa kedaulatan. Yang namanya revolusi, namanya people power, namanya datang ke DPR ngambil kekuasaan bapak, itu hak rakyat," tutur Mayjen TNI (Purn) Soenarko.
Pada akhir video, Mayjen TNI (Purn) Soenarko menilai jika konstitusi telah diacak-acak saat era Jokowi menjabat. Namun, Mayjen TNI (Purn) Soenarko mengatakan bahwa Prabowo Subianto dapat menata ulang kembali negara selama mendengar keinginan rakyat.
"Kemarin konstitusi itu memang diacak-acak oleh Jokowi. Kewajiban Bapak Prabowo untuk memperbaikinya. Sekali lagi, kalau bapak sejalan seperti yang kita kehendaki, rakyat pasti membela," imbuh Mayjen TNI (Purn) Soenarko.