"Mungkin yang perlu ditekankan dari pertanyaan tadi, kita ini kan politik luar negerinya bebas aktif. Jadi tidak condong ke blok manapun," tambahnya.
"Kita tidak melihat dunia hitam putih. Jadi spekulasi-spekulasi semacam tadi, kayak cenderung ke blok ini, itu tidak ada," dia kembali menegaskan.
Menurut Hasan, Indonesia akan bergabung dengan berbagai forum dan berbagai klub di dunia berdasarkan kepentingan nasional.

"Bukan berdasarkan hubungan baik atau hubungan buruk negara-negara lain. Jadi kalau kita bergabung dengan BRICS, misalnya bukan berarti kita lebih condong ke salah satu blok," ujarnya.
"Karena dalam waktu yang bersamaan, kita baru saja awal Juni ini juga baru saja menyelesaikan satu step penting, satu milestone penting dalam proses keanggotaan kita menjadi calon anggota OECD," kata dia.
Presiden Prabowo Bertolak ke Rusia
Usai menyelesaikan rangkaian kunjungan kenegaraan selama dua hari di Singapura, Prabowo bertolak menuju Rusia pada Senin malam.
Kepala negara bersama rombongan terbatas lepas landas dari Pangkalan Udara Paya Lebar Air Base sekitar pukul 22.45 waktu setempat.
Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan, Duta Besar Singapura untuk Indonesia Kwok Fook Seng, serta Duta Besar RI di Singapura Suryo Pratomo dan Atase Pertahanan KBRI Singapura Kolonel Hendra Supriyadi turut melepas keberangkatan Prabowo.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Dianggap Berhasil Berantas Korupsi? Ada Fakta Pahit di Baliknya!
Seperti diketahui, sejak pagi waktu Singapura, Prabowo telah melakukan sejumlah agenda kenegaraan.
Pertama, Prabowo menghadiri upacara penyambutan kenegaraan di Parliament House. Kedatangan Prabowo disambut langsung Presiden Singapura, Tharman Shanmugaratnam.
Setelah upacara penyambutan, Prabowo melakukan pertemuan bilateral tahunan Leaders’ Retreat dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong.
Prabowo mengatakan momentum Leaders’s Retreat kali ini sebagai tonggak penting dalam babak baru hubungan bilateral kedua negara.
Momen istimewa mewarnai kunjungan kenegaraan Prabowo di Singapura. Prabowo berkesempatan memberikan nama anggrek hasil persilangan "Paraphalanthe Dora Sigar Soemitro”, sebagai penghormatan kepada almarhumah ibundanya.
“Nama anggrek tersebut dipilih langsung oleh Presiden Prabowo sebagai bentuk penghormatan kepada almarhumah ibunda tercinta, Dora Sigar Soemitro,” kata Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya melalui keterangan tertulis, dikutip Selasa (17/6/2025).