Labubu Boneka Imut Jadi 'Senjata Rahasia' China

Bernadette Sariyem Suara.Com
Jum'at, 20 Juni 2025 | 15:37 WIB
Labubu Boneka Imut Jadi 'Senjata Rahasia' China
Labubu, boneka imut ini menjadi 'senjata rahasia' diplomasi China. [Suara.com]

Suara.com - Republik Rakyat China disebut-sebut menggunakan boneka imut Labubu sebagai 'senjata rahasia' untuk memperluas pengaruhnya di perpolitikan maupun perekonomian global.

Dengan harga sekitar USD 40 atau sekitar Rp 650.000, boneka Labubu dirilis dalam jumlah terbatas dan dijual dalam konsep blind box, di mana pembeli tidak tahu persis model apa yang akan mereka dapatkan.

Dikutip dari AFP, Jumat (20/6/2025), strategi ini menciptakan elemen kejutan dan kelangkaan yang mendorong "kegilaan" di kalangan kolektor.

Namun, daya tariknya lebih dari sekadar strategi marketing.

"Boneka ini sedikit unik dan jelek tapi sangat inklusif, jadi orang bisa merasa terhubung," kata Lucy Shitova, seorang desainer interior, kepada AFP di salah satu toko Pop Mart di London.

Saking hebohnya, penjualan langsung Labubu di toko tersebut sempat dihentikan karena kekhawatiran para penggemar bisa menjadi ricuh demi mendapatkan mainan ini.

"Sekarang semuanya menjadi viral... karena media sosial. Dan ya, ini keren. Ini berbeda."

Mendobrak Stigma 'Made in China'

Selama ini, panggung budaya global didominasi oleh negara tetangga China, seperti Korea Selatan dengan K-Pop dan Jepang dengan anime-nya.

Baca Juga: Fadli Zon 'Dikuliahi' Mantan karena Tak Mengakui Pemerkosaan

Sementara di lain sisi, industri film dan musik Tiongkok yang penuh sensor kesulitan menarik audiens internasional, sementara ekspor pakaiannya yang paling terkenal adalah situs fast-fashion Shein.

Selama bertahun-tahun, produk China terperangkap dalam stereotip barang murah dan berkualitas rendah.

Hanya sedikit perusahaan yang berhasil menjual produk premium di bawah merek mereka sendiri.

“Sangat sulit bagi konsumen dunia untuk melihat China sebagai negara pencipta merek,” ujar Profesor Fan Yang dari University of Maryland kepada AFP.

Pop Mart berhasil membalikkan tren ini.

Kesuksesannya bahkan memunculkan banyak produk tiruan yang oleh netizen dijuluki "lafufus" dan memicu pembuatan video-video YouTube tentang cara memverifikasi keaslian boneka Labubu.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI