Dedi Mulyadi kemudian menjabarkan alasannya membongkar bangunan liar yang berdiri di pinggir sungai ataupun area publik lainnya, seperti persawahan. Dedi Mulyadi menilai bahwa sudah saatnya bagi Bekasi untuk berbenah.
Mantan Bupati Purwakarta itu juga mengaku tak keberatan dengan doa lelaki tersebut perihal dirinya hanya menjabat selama satu periode.
"Nggak apa-apa saya mah didoain satu periode juga. Nggak apa-apa, karena urusannya, kalau saya kan mikirnya bukan buat diri saya sendiri. Bekasi harus berubah, jangan begini terus. Sebagai cucunya bupati Bekasi," tutur Dedi Mulyadi.
Lebih lanjut, Dedi Mulyadi diperlihatkan makam dari Bupati Bekasi pertama. Menurut penuturan sang cucu, makam itu dibangun dengan dana pribadi dan belum ada campur tangan pemerintah daerah.
Pada akhirnya, Dedi Mulyadi pun memberinya dana sebesar Rp 20 juta untuk menyempurnakan bangunan makam tersebut.
"Nanti saya sempurnakan bangunannya. Saya bantu sekarang 20 juta untuk pengecatan, segala macam ya," sambung Dedi Mulyadi.