Iran Tegaskan Menteri Luar Negerinya Bertemu Vladimir Putin Bukan Ingin Meminta Bantuan!

Jum'at, 27 Juni 2025 | 10:29 WIB
Iran Tegaskan Menteri Luar Negerinya Bertemu Vladimir Putin Bukan Ingin Meminta Bantuan!
Presiden Rusia Vladimir Putin sedang melakukan konferensi pers (Twitter.com/President of Rusia)

Suara.com - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi belum lama ini bertemu dengan Vladimir Putin, usai Amerika Serikat memborbardir tiga fasilitas nuklir milik Iran.

Pertemuan Araghchi menimbulkan pertanyaan publik, apa sebenarnya maksut di balik pertemuan tersebut.

Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerd mengaku, jika pertemuan antara Araghchi dengan Vladimir Putin merupakan pertemuan biasa.

Mengingat, Araghchi merupakan menteri luar negeri, sehingga wajar jika melakukan pertemuan dengan pempimpin dari negara tetangga.

“Sudah sewajarnya melakukan kunjungan luar negeri untuk menjalin kerjasama dengan negara-negara luar,” kata Boroujerdi, dalam Podscat bersama Suara.com, dikutip pada Kamis 26 Juni 2025.

Segelintir pihak mengatakan, jika Araghchi bertemu dengan Vladimir Putin untuk merencanakan pembalasan terhadap serangan udara dari Amerika.

Namun hal itu dibantah oleh Boroujerdi. Ia justru tidak mau perang antara Iran-Israel harus meluas dengan melibatkan negara lainnya.

“Kami tidak ingin menggandeng untuk terlibat dalam perang ini, yang kami inginkan membatasi perang ini agar tidak ada aktor baru yang memasuki perang ini,” ucapnya.

Iran justru memandang sebaliknya terhadap Israel. Ia yang sebelumnya angkuh dalam melakukan serangan terhadap Iran, kini mulai mencari perlindungan dibalik ketiak Amerika saat Iran melakukan balasan.

Baca Juga: Iran Mengaku Perekonomian Negaranya Tidak Terlalu Terganggu Usai Agresi Israel

Boroujerdi juga mengatakan, jika Israel dinilai tidak menyangka ketika Iran secara cepat melakukan pergantian terhadap panglima militer mereka yang sebelumnya dinyatakan tewas akibat serangan Israel.

Namun hal itu tidak membuat Iran patah arang. Ia justru langsung melakukan pergantian dan kembali melakukan serangan balasan terhadap Israel .

“Dalam hitungan jam, Iran telah menunjuk komandan-komandan yang baru untuk mereka yang sudah diteror oleh rezim Zionist Israel dan dalam hitungan jam, Iran sudah melakukan aksi balasannya kepada rejim Zionist Israel,” ungkapnya

“Kini ketika Israel menghampiri kekalahan dalam perang, sedang mencoba untuk melibatkan dan menyeret-nyeret Amerika Serikat dan negara lainnya ke dalam perang ini,” tambahnya.

Apa yang dilakukan Israel dengan menggandeng Amerika untuk melawan Iran sangatlah berbahaya.

Pasalnya, konflik tidak hanya akanterjadi di kawasan Timur Tengah namun juga meluar ke wilayah dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI