Agam Rinjani Sudah Janji Tak Turun Lagi, Tapi Kasus Juliana Marins Berbeda Karena Hal Ini

Jum'at, 04 Juli 2025 | 15:59 WIB
Agam Rinjani Sudah Janji Tak Turun Lagi, Tapi Kasus Juliana Marins Berbeda Karena Hal Ini
Agam Rinjani dalam podcast Denny Sumargo [YouTube Curhat Bang Denny Sumargo]

Suara.com - Abdul Haris Agam yang akrab disapa Agam Rinjani merupakan pemandu pendakian Gunung Rinjani.

Agam Rinjani kerap menjadi relawan tim penyelamat para pendaki, termasuk korban pendaki dari Brasil yang viral belakangan ini, yaitu Juliana Marins.

Agam dan tim relawan lainnya berhasil mengevakuasi jenazah Juliana Marins untuk diangkat ke puncak.

Bukan menjadi pengalaman pertama, Agam mengakui bahwa dirinya selama 10 tahun mengabdi pada Gunung Rinjani sudah mengevakuasi sebanyak 11 jenazah.

Tak hanya itu, Agam juga banyak menyelamatkan pendaki yang mengalami kecelakaan dan berhasil tertolong nyawanya.

“Yang mayat 11, Yang hidup banyak juga, yang patah-patah lebih banyak,” ujar Agam, dikutip dari Youtube Denny Sumargo, Jumat (4/7/25).

Menurut penjelasan Agam, pendaki Gunung Rinjani yang jatuh ini biasanya karena hendak mengambil sesuatu yang jatuh, seperti kaos tangan dan lainnya.

“Rata-rata yang jatuh, hilang itu gara-gara kaos tangan. Jadi kaos tangannya jatuh, mau dia pungut langsung jungkir jatuh ke jurang, tapi kadang nyangkut ke batu,” sebutnya.

Sedikit menyesali perjalanannya ke Jakarta, Agam mengakui bahwa keberadaannya di ibu kota membuat dirinya tidak bisa menyelamatkan nyawa Juliana Marins.

Baca Juga: Perang Rating Rinjani vs Amazon Memanas, Kemenpar: Jangan Balas!

“Harapan saya bantu evakuasi kan supaya bisa hidup ini (Juliana), ternyata meninggal,” ucapnya.

“Sedihku kenapa saat itu saya ke Jakarta, kalau saya di lokasi dan dekat TKP, pasti sudah tertolong. Jadi menyesal saya,” tambahnya.

Agam mengaku menyesal lantaran tidak bisa menyelamatkan nyawa Juliana Marins, namun dirinya juga mengaku lega lantaran jenazah Juliana Marins bisa dikembalikan ke keluarganya agar bisa dimakamkan dengan layak.

“Minta maaf tidak bisa bawa pulang hidup-hidup, tapi Alhamdulillah bisa bawa pulang minimal bisa dikubur dengan normal dan layak,” ujarnya.

Berdasarkan pengalaman pribadinya, Agam mengakui jika tamu yang dibawanya selama ini belum pernah ada yang terjatuh dan mengalami kecelakaan.

“Alhamdulillah sampai hari ini kalau tamu saya belum ada yang jatuh,” aku Agam.

Pengalaman buruk itu justru dialami oleh porter Agam sendiri, yang jatuh saat hendak mengantar makanan untuk Agam ke atas.

“Porter saya malah yang pernah jatuh ke jurang, untung ada nanas 2 di dalam tas yang dibawanya, itu nanas yang melindungi kepalanya, kalau tidak ada nanas pecah kepalanya,” urainya.

“Sekarang Alhamdulillah dia bisa Kembali normal jadi porter,” tambahnya.

Berprofresi menjadi seorang pemandu para pendaki adalah tantangan tersendiri bagi Agam.

Meskipun sudah puluhan tahun, sampai saat ini Agam mengakui masih sering merasa takut lantaran bertanggung jawab atas nyawa tamunya.

“Kalau ada tamu jantungku gini terus bang (deg degan) karena takut bawa nyawa orang. Minimal dia tidak jatuh ke jurang, kalau jatuh terpeleset kan biasa ya, jangan sampai mati, kita yang dikejar polisi,” akunya.

Meskipun sudah pernah berjanji dengan dirinya sendiri untuk tidak turun lagi, namun sosok Juliana Marins yang membutuhkan pertolongan itu kembali mengetuk hati Agam.

“Saya kadang juga kepikiran wah berani sekali diriku, padahal saya udah janji sama diri sendiri nggak bakal mau lagi turun, tapi kemarin wah kenapa tiba-tiba saya turun lagi ini,” ujar Agam.

“Saya lihatnya pokoknya harus kubantu aja orang ini, kasihan dia,” sambungnya.

Agam merasa bahwa hidupnya selama ini sudah banyak mendapat pertolongan dari orang lain, sehingga ia ingin membalasnya dengan terus berbuat baik.

“Saya dulu sering dibantu sama orang, dibayari sekolah, dibantu keliling Indonesia. Saya memang tidak bisa menolong balik orang itu, tapi kalau ada orang lain butuh bantuan kenapa tidak kubantu selama saya masih bisa bantu,” urainya.

“Ku pikir berbuat baik saja dulu, mau itu ada balasannya atau tidak terserah di belakang, yang penting bantu dulu,” tambahnya.

Kontributor : Kanita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI