Lembaga Inggris yang Bantu Bangun IKN Terlibat Rencana Pengusiran Warga Palestina di Gaza

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 08 Juli 2025 | 01:29 WIB
Lembaga Inggris yang Bantu Bangun IKN Terlibat Rencana Pengusiran Warga Palestina di Gaza
Tony Blair Institute for Global Change (TBI) dituding terlibat dalam rencana pengusiran orang Palestina dari Gaza, sebelum daerah tersebut dibangun menjadi resort untuk para konglomerat. Foto: Tony Blair mewakili lembaga TBI menyaksikan penandatanganan MoU kolaborasi TBI dengan OIKN dalam pembangunan IKN di Jakarta pada Oktober 2023. [Dok OIKN]

Suara.com - Tony Blair Institute for Global Change (TBI), lembaga yang digandeng pemerintah Indonesia untuk ikut membantu pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN, dituding telah terlibat dalam proyek pengusiran warga Palestina dari Gaza.

Dilansir dari The Guardian, Senin (7/7/2025), TBI dilibatkan dalam proyek pembangunan Jalur Gaza menjadi resort mewah yang dijuluki sebagai Trump Riviera dan beberapa zona industri - tetapi setelah semua orang Palestina lebih dulu diusir dari wilayah yang kini diduduki oleh Israel tersebut.

TBI didirikan oleh mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair - orang yang namanya juga pernah masuk dalam daftar anggota Dewan Pengawas Danantara.

Proyek itu dipimpin oleh beberapa pengusaha Israel dan menggunakan model pembiayaan yang dikembangkan oleh firma konsultan AS, Boston Consulting Group (BCG).

Selain itu, proyek tersebut juga dikembangkan dari ide Presiden AS Donald Trump yang ingin mengubah Gaza menjadi kawasan resort, setelah semua orang Palestina diusir.

TBI sendiri membantah terlibat dalam proyek tersebut, tetapi berdasarkan laporan The Financial Times ada dua staf lembaga think tank itu yang terlibat dalam penyusunan rencana keji itu.

Kedua staf tersebut juga tergabung dalam sebuah grup pepesanan yang digunakan untuk membahas proyek tersebut. Sementara di dalam grup percakapan online itu, disebar pula sebuah dokumen bertajuk "Gaza Economic Blueprint" yang disusun oleh TBI.

TBI membantah terlibat dalam proyek itu, yang dalam rencananya akan membayar sekitar 500.000 warga Palestina untuk meninggalkan Gaza. Setelah Gaza "dibersihkan" dari orang Palestina, para penyusun rencana yakin akan banyak investor yang bakal tertarik untuk masuk.

Lebih lanjut TBI juga mengatakan rencana tersebut disusun sepenuhnya oleh BCG, dan pihaknya sama sekali tak memberikan kontribusi apa-apa di dalamnya.

Baca Juga: Hashim Temui Tony Blair, Fokus Bahas Teknologi AI hingga Pembangkit Nuklir Modular

"Tony Blair tidak pernah berbicara dengan orang-orang yang menyusun rencana tersebut atau mengomentarinya," terang TBI dalam keterangan resminya.

"Staf TBI berpartisipasi dalam dua percakapan telepon dan berkomunikasi dengan para pihak tersebut bukan berarti memberikan dukungan," lanjut lembaga tersebut.

TBI sendiri dilibatkan pemerintah Indonesia dalam pembangunan IKN. Pada Oktober lalu, Tony Blair sendiri datang ke Jakarta untuk "menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk melanjutkan kolaborasi dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara".

Kolaborasi TBI dan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mencakup empat aspek utama serta peluang kerja sama strategis lainnya yang meliputi: (1) peningkatan sektor pendidikan melalui kolaborasi antarinstitusi perguruan tinggi, (2) pengembangan sektor kesehatan terkait uji klinis, riset dan pengembangan, (3) pengembangan potensi investasi dengan menyusun rencana bisnis strategis, fasilitasi investasi asing, dan strategi komunikasi, serta (4) pembangunan kota melalui studi banding ke kota-kota masa depan di dunia.

MoU itu ditandatangani oleh Sekretaris OIKN, Achmad Jaka Santos Adiwajaya dan Country Director TBI Indonesia, Ibu Shuhaela Haqim. Tony Blair, founder dan Executive Chairman TBI dan Bambang Susantono, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ikut menyaksikan penandatanganan MoU yang dilakukan di kantor OIKN Jakarta.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI