Selalu di Garda Depan Bela WNI, Kematian Diplomat Arya Terkait Kasus yang Ditanganinya?

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 09 Juli 2025 | 18:54 WIB
Selalu di Garda Depan Bela WNI, Kematian Diplomat Arya Terkait Kasus yang Ditanganinya?
Meninggalnya Arya Daru Pangayunan, seorang diplomat ahli muda di Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) masih menyisakan misteri. (Kolase Suara.com)

Suara.com - Di balik misteri kematiannya yang tragis, terungkap sebuah fakta yang membuat publik bertanya-tanya, apakah pembunuhan brutal terhadap diplomat muda, Arya Daru Pangayunan (39), terkait dengan tugas-tugasnya yang berisiko tinggi?

Sebagai salah satu garda terdepan dalam melindungi Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri, spekulasi bahwa nyawa Arya Daru Pangayunan direnggut karena pekerjaannya kini tak terhindarkan.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha, mengonfirmasi bahwa Arya memang seorang diplomat yang mendedikasikan dirinya untuk isu-isu perlindungan WNI. Tugas ini seringkali menempatkan para diplomat pada situasi yang pelik dan berhadapan dengan berbagai pihak.

"Dapat kami sampaikan benar bahwa saudara Arya Daru Pangayunan adalah seorang diplomat fungsional muda dari Kementerian Luar Negeri. Selama ini beliau bertugas dalam menangani isu-isu perlindungan WNI," kata Judha di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, dikutip Selasa (8/7/2025).

Dedikasinya untuk negara tidak main-main. Jejak kariernya mencatat penugasan di berbagai pos penting, mulai dari Direktorat Diplomasi Publik, KBRI Dili, KBRI Buenos Aires, hingga akhirnya berlabuh di Direktorat Pelindungan WNI. Semangatnya bahkan ia tuangkan dalam sebuah buku inspiratif berjudul 'Diplomat Pertama: Sebuah Pencapaian Cita-cita'.

Kejanggalan kematiannya, di mana ia ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban di kamar kosnya di Menteng, membuat almamaternya, Universitas Gadjah Mada (UGM), angkat bicara. Pihak UGM dengan tegas meminta agar kasus ini diusut hingga tuntas tanpa ada yang ditutupi.

"Jika meninggalnya almarhum yang nampak tidak wajar, perlu diusut tuntas. Ini demi kemanusiaan dan tanggung jawab perlindungan negara pada warganya," ujar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Arie Sujito, dalam keterangan di Yogyakarta, dilansir Antara, Rabu (9/7/2025).

Di mata rekan-rekannya, Arya dikenal sebagai sosok yang luar biasa. Akun Instagram resmi KJRI Penang menggambarkan almarhum sebagai pribadi yang baik hati, sopan, dan selalu siap menolong. Kenangan serupa juga datang dari almamaternya di jurusan Hubungan Internasional.

"Dikenal sebagai diplomat yang andal, Daru adalah kebanggaan kita semua. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan," ujar Ketua Departemen Ilmu Hubungan Internasional (DIHI) Fisipol UGM, Nur Rachmat Yuliantoro.

Baca Juga: Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Kemenlu Buka Suara Soal Dugaan Pembunuhan

Meski spekulasi liar terus bergulir, Kemlu memilih untuk tidak ikut campur dalam ranah dugaan dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian.

"Kami tidak ingin berspekulasi, kita tunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian," tegas Judha.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI