Potret Pilu SDN Karaton 5 Pandeglang, Bangunan Rusak Hingga Nyaris Tanpa Murid Baru

Hairul Alwan Suara.Com
Kamis, 10 Juli 2025 | 20:46 WIB
Potret Pilu SDN Karaton 5 Pandeglang, Bangunan Rusak Hingga Nyaris Tanpa Murid Baru
Kondisi SDN Karaton 5 Pandeglang Banten dengan bangunan rusak hingga nyaris tanpa murid baru. [Yandi Sofyan/Suara.com]

Suara.com - Atap bocor, fasilitas minim, dan ruang kelas yang harus disekat menjadi pemandangan sehari-hari di SDN Karaton 5 Pandeglang, Banten.

Kondisi bangunan rusak membuat SDN Karaton 5 Pandeglang, Banten nyaris kehilangan generasi penerus alias murid baru dan memaksa pihak sekolah serta Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Pandeglang melakukan langkah darurat untuk menyelamatkannya.

Di saat sekolah lain sibuk menyambut ratusan siswa baru, pemandangan kontras terjadi di SD Negeri Karaton 5, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Di sini, satu ruang kelas harus disekat menjadi dua agar proses belajar mengajar antara rombongan belajar yang berbeda bisa tetap berjalan.

Kondisi fisik bangunan yang memprihatinkan menjadi cerminan krisis kepercayaan masyarakat, yang puncaknya membuat sekolah ini nyaris tak memiliki murid baru di tahun ajaran 2025/2026.

Kenyataan pahit harus dihadapi oleh Kepala Sekolah SD Negeri Karaton 5, Tati Patmawati. Hingga penutupan resmi Penerimaan Murid Baru (SPMB) pada 23 Juni 2025 lalu, tidak ada satu pun orang tua yang mendaftarkan anaknya.

Kondisi SDN Karaton 5 Pandeglang Banten dengan bangunan rusak hingga nyaris tanpa murid baru. Karena keterbatasan kelas, satu ruang kelas disekat dan digunakan KBM. [Yandi Sofyan/Suara.com]
Kondisi SDN Karaton 5 Pandeglang Banten dengan bangunan rusak hingga nyaris tanpa murid baru. Karena keterbatasan kelas, satu ruang kelas disekat dan digunakan KBM. [Yandi Sofyan/Suara.com]

Kondisi ini merupakan puncak dari penurunan minat yang terjadi bertahun-tahun, di mana pada tahun ajaran sebelumnya, sekolah ini hanya menerima dua murid.

Tati menduga kuat, kondisi fisik sekolah menjadi alasan utama para orang tua enggan memilih SDN Karaton 5.

Baca Juga: Pesona Curug Goong Pandeglang, Surga Tersembunyi untuk Liburan Keluarga di Banten

"Masyarakat melihat kondisi sekolah memprihatinkan, fasilitas sangat kurang. Dari situ juga menilai siapa yang mau sekolah ke sini. Dan ini yang naik ke kelas 2 aja itu muridnya cuma ada 2 orang," kata Tati ditemui di SD Negeri Karaton 5, Kamis 10 Juli 2025.

Kondisi darurat ini akhirnya memicu intervensi dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Pandeglang. Setelah ada campur tangan dinas, secercah harapan muncul. Sebanyak enam calon murid akhirnya terdaftar, sebagian di antaranya merupakan hasil kebijakan "pemerataan" dari sekolah lain.

"Alhamdulillah sudah ada 6 murid. Itu juga 3 murid yang dialihkan dari SDN Karaton 3 ke SDN Karaton 5 atas kebijakan Disdik untuk tujuan pemerataan," imbuh Tati.

Upaya ini membuat pihak sekolah bisa sedikit bernapas lega dan memutuskan untuk tetap membuka pendaftaran secara fleksibel.

"Pendaftaran di sini kita ga batasi, masih kita buka sampai hari Senin (21/7/2025) mendatang. Gimana mau ditutup kan belum ada yang daftar. Tapi alhamdulillah Rabu kemarin ada yang mendaftar. Mereka sebelumnya menunda daftar karena khawatir tidak ada teman," ungkap Tati.

Persoalan utama sekolah ini memang terletak pada infrastrukturnya. Dari empat ruang kelas yang ada, satu rusak parah. Tiga ruang tersisa terpaksa digunakan secara bersamaan oleh enam rombongan belajar.

"Karena mungkin fasilitas sekolah yang kurang, dan orang tua memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah lain. Ruang kelas di sini ada 4, tapi 1 rusak parah. Dan yang dipakai itu cuma 3 kelas, itu juga belajar mengajar harus digabung, jadi kelas 1 dan kelas 2 itu belajar di 1 ruang kelas, kelas 3 dan 4, kelas 5 sama kelas 6 digabung, disekat gitu di kelasnya," terang Tati.

Kondisi SDN Karaton 5 Pandeglang Banten dengan bangunan rusak hingga nyaris tanpa murid baru. [Yandi Sofyan/Suara.com]
Kondisi SDN Karaton 5 Pandeglang Banten dengan bangunan rusak hingga nyaris tanpa murid baru. [Yandi Sofyan/Suara.com]

Pihak Dinas Pendidikan pun mengakui masalah ini. Sekretaris Dinas, Nono Suparno, menyatakan bahwa kondisi bangunan menjadi faktor utama sepinya peminat dan berjanji akan memberikan perhatian khusus.

"Informasi yang kami terima, orang tua murid inginnya ke sekolah yang banyak siswanya dan bangunannya memadai. Dan atensi Pak Kadis agar minta murid yang sekolah di SD Negeri Karaton 5 meningkat, akan jadi perhatian khusus untuk direhab. Kalau sudah atensi gini, mudah-mudahan tahun 2026 sudah bisa dianggarkan," kata Nono.

Di tengah janji perbaikan yang masih harus menunggu anggaran, Tati hanya bisa berharap agar renovasi bisa segera terwujud untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.

"Semoga bisa direnovasi, biar bisa menarik minat murid untuk daftar ke sini. Tapi katanya dari dinas kemarin ke sini bilang mau direnovasi," tukasnya.

Kontributor : Yandi Sofyan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI