Menurut Nano, kebudayaan Indonesia tak bisa dilepaskan dari semangat Bhinneka Tunggal Ika. Apalagi dengan ribuan pulau, ratusan bahasa, serta ragam adat istiadat.
Dalam konteks inilah Nano dan tim Sembilan Garuda Plus itu melihat urgensi tentang Hari Kebudayaan Nasional tersebut.
"Setiap pulau itu ada kebudayaan, kesenian, dan masing-masing ini ada berapa bahasa, berapa kesenian, berapa budaya, yang banyak sekali. Itu disatukan dengan Bhinneka Tunggal Ika," tegasnya.
Tanpa semboyan itu, Nano yakin setiap budaya akan berjalan sendiri-sendiri, tercerai, dan kehilangan makna kolektifnya sebagai identitas bangsa.
"Bhinneka Tunggal Ika itu kan untuk menyatukan negara, Nusantara ini menjadi satu kesatuan, tentang hal budaya dan sebagainya. Kaitannya dengan Bhinneka itu di situ berbeda-beda tapi satu tujuan yang sama," kata dia.