Pengamat: Jokowi dan Keluarga Panik Ditinggalkan Kawan dan Kena Kasus Bertubi-tubi

Bernadette Sariyem Suara.Com
Jum'at, 18 Juli 2025 | 13:48 WIB
Pengamat: Jokowi dan Keluarga Panik Ditinggalkan Kawan dan Kena Kasus Bertubi-tubi
Pengamat politik dari Lingkar Madani untuk Indonesia Ray Rangkuti. Dia menyoroti pernyataan Jokowi soal ada agenda politik besar di balik kasus-kasus yang menimpa dirinya dan keluarga adalah simbol kepanikan. [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]

Kecurigaan dan Perasaan Politik Jokowi

Sebelumnya, saat ditemui di kediamannya di Solo pada Senin (14/7/2025), Jokowi secara terbuka mengungkapkan kecurigaannya.

Ia merasa ada sebuah desain besar di balik polemik yang menyerang dirinya dan Wapres Gibran.

"Saya berperasaan, memang kelihatannya ada agenda besar politik, di balik isu-isu ijazah palsu, isu pemakzulan," kata Jokowi.

Jokowi menduga, motif utama dari gerakan ini adalah upaya sistematis untuk merusak reputasi dan warisan politik yang telah ia bangun.

Tujuannya adalah untuk mengaburkan prestasi selama dua periode kepemimpinannya.

"Ini perasaan politik saya mengatakan ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik, untuk men-downgrade," ujar dia.

"Termasuk itu (isu pemakzulan) jadi ijazah palsu, pemakzulan Mas Wapres, saya kira ada agenda besar politik," ucap Jokowi menegaskan.

Meski merasakan adanya agenda tersebut, Jokowi mengaku menanggapinya dengan santai. "Ya buat saya biasa-biasa aja lah dan biasa, ya bisa," imbuh dia.

Baca Juga: Wapres Gibran Peringatkan Penerima BSU, Jangan Dipakai Judol, Bisa Dilacak!

Namun, bagi Ray Rangkuti, kondisi ini memperjelas hilangnya kawan seperjuangan Jokowi akibat dinamika politik terakhir.

"Perseteruannya dengan PDIP dengan sendirinya membuat kawan eratnya hilang. Di politik, teman untung sangat mudah didapatkan. Tapi belum tentu teman rugi. Pak Jokowi, nampaknya, mendapat banyak teman untung, tapi tidak untuk teman rugi," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI