Anak 8 Tahun Ikut Jadi Korban Tewas saat Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi dan Wabup Garut

Jum'at, 18 Juli 2025 | 17:36 WIB
Anak 8 Tahun Ikut Jadi Korban Tewas saat Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi dan Wabup Garut
Pertama Putri Karlina dan Maula Akbar Anak Dedi Mulyadi menikah. (instagram)

Suara.com - Pernikahan putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar, dengan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, berubah menjadi duka mendalam.

Gelaran makan gratis untuk masyarakat dalam rangkaian pesta rakyat tersebut berujung maut dengan menewaskan tiga orang akibat berdesak-desakan.

Peristiwa tragis ini terjadi di gerbang barat Alun-alun Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Jumat (18/7/2025) siang, sekitar pukul 13.00 WIB.

Ribuan warga yang antusias untuk mendapatkan hidangan gratis memadati area Pendopo Garut sejak selepas salat Jumat.

Namun, antusiasme tersebut tidak diimbangi dengan sistem pengaturan massa yang memadai, menyebabkan kerumunan menjadi tidak terkendali.

Salah satu korban merupakan anggota kepolisian dari Polres Garut Bripka Cecep Saeful Bahri yang saat itu tengah bertugas mengamankan acara.

Kemudian Vania Aprilia, seorang anak perempuan berusia 8 tahun, warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.

Selanjutnya Dewi Jubaedah, wanita berusia 61 tahun yang ber-KTP Jakarta Utara.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Hendra Rochmawan membenarkan adanya peristiwa tragis tersebut.

Baca Juga: Mediasi Buntu, Dedi Mulyadi Perintahkan Investigasi Kasus Bunuh Diri Siswa SMAN 6 Garut

Acara Panggung Hiburan Rakyat yang menjadi bagian dari rangkaian pesta pernikahan putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar Mulyadi Putra, dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina, berakhir duka. (tangkap layar/ist)
Acara Panggung Hiburan Rakyat yang menjadi bagian dari rangkaian pesta pernikahan putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar Mulyadi Putra, dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina, berakhir duka. (tangkap layar/ist)

"Benar ada tiga orang yang meninggal dalam kegiatan resepsi yang ada di Garut," ujarnya kepada wartawan, Jumat (18/7).

Menurut Hendra, Bripka Cecep diduga meninggal akibat kelelahan usai membantu mengevakuasi warga yang sempat berdesakan hingga pingsan saat berebut masuk ke area pendopo.

"Jadi setelah acara berjalan lancar, baik, tidak ada kerumunan, yang bersangkutan kemudian istirahat duduk. Di saat itu kemudian yang bersangkutan pingsan dan meninggal dunia," jelas Hendra.

Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kronologi lengkap peristiwa tersebut. Salah satu langkah yang ditempuh adalah meminta keterangan dari pihak event organizer (EO) yang menangani acara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI