Curiga Eks Rektor UGM Cabut Ucapan soal Jokowi karena Diintimidasi, Roy Suryo dkk Ditantang Ini

Sabtu, 19 Juli 2025 | 14:14 WIB
Curiga Eks Rektor UGM Cabut Ucapan soal Jokowi karena Diintimidasi, Roy Suryo dkk Ditantang Ini
Curiga Eks Rektor UGM Cabut Ucapan soal Jokowi karena Diintimidasi, Roy Suryo dkk Ditantang Ini

Suara.com - Sikap mantan Rektor UGM, Sofian Effendi yang akhirnya mencabut ucapannya soal ijazah Jokowi kekinian masih diperdebatkan. Bahkan, muncul spekulasi dari berbagai pihak yang menduga ada tekanan di balik sikap Sofian mencabut ucapannya usai membongkar aib Jokowi.

Menanggapi itu, Praktisi Hukum, C Suhadi menyebut jika keterangan Sofian tidak berimplikasi terhadap proses hukum. Maksud dari ucapannya itu terkait soal drama ijazah Jokowi yang kini sedang bergulir di kepolisian.

"Sekali lagi berkaitan dengan pengakuan mantan rektor UGM itu enggak perlu mempunyai akibat hukum. Implikasinya enggak ada secara hukum," ujar Suhadi dalam tayangan channel Youtube, @COKRO TV dilihat pada Sabtu (19/7/2025).

Menurutnya jika merujuk dalam aturan KUHAP, keterangan Sofian bisa dikategorikan dalam saksi de auditu, yakni
kesaksian yang didengar dari orang lain.

"Dia bukan saksi dalam undang-undang. Karena saksi dalam undang-undang dia harus mengetahui, dia harus merasakan dan dia harus benar-benar paham bahwa kejadian itu memang ada. Ini kan enggak," bebernya.

Koordinator Tim Hukum Merah Putih, Suhadi. (Tangkapan layar/Youtube)
Koordinator Tim Hukum Merah Putih, Suhadi. (Tangkapan layar/Youtube)

Keterangan Sofian yang dianggap ambigu setelah sempat menuding jika Jokowi tidak menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Kehutanan UGM. Suhadi pun menganggap jika Sofian Effendi tidak mengetahui persis soal keabsahan ijazah Jokowi yang kini diributkan oleh Roy Suryo dkk.

"Nah, kalau kita melihat dalam konteks ini ya mantan rektor ini enggak tahu kedudukan Pak Jokowi pada waktu itu sehingga menurut hukum tidak mempunyai implikasi apapun berkaitan dengan kasus masalah ini. Sehingga menurut saya kalaupun tidak ada pernyataan itu enggak perlu digubris keterangan-keterangan seperti ini," ujarnya.

Lebih lanjut, Suhadi juga menanggapi soal kabar adanya tekanan atau intimidasi di balik sikap Sofian yang akhirnya menarik ucapan soal Jokowi. Jika dugaan tersebut benar, Koordinator Tim Hukum Merah Putih menyarankan hal itu segera dilaporkan ke Komnas HAM. Namun, dia merasa tudingan adanya tekanan di balik perubahan sikap Sofian tidak masuk akal.

"Kalau konteksnya memang ada penekanan harusnya dan kalau memang pernyataan dia benar kemudian ada penekanan laporin dong, orang ada Komnas HAM. Itu menurut saya enggak masuk akal ya. Masa sih orang sudah setua itu, kita mau tekan-tekan itu enggak mungkin dan enggak mungkin itu terjadi," ujarnya.

Baca Juga: Kecewa Berat Tom Lembong Divonis 4,5 Tahun Bui, Anies: Semua Fakta di Ruang Sidang Diabaikan!

Roy Suryo dkk Curigai Sofian Ditekan

Diberitakan sebelumnya, Pakar telematika Roy Suryo melontarkan adanya dugaan 'tangan-tangan jahat' yang memaksa Sofian Effendi berbalik arah.

"Perubahan beliau itu bukan tidak mungkin ada 'tangan-tangan jahat' yang masih bermain dan cawe-cawe," kata Roy Suryo kepada Suara.com, Jumat (18/7/2025).

Meski menyayangkan keputusan Sofian untuk menarik pernyataannya, Roy Suryo mengaku dapat memahami potensi tekanan yang mungkin dialami oleh sang guru besar.

Mantan Menpora, Roy Suryo saat di podcast Forum Keadilan. [YouTube]
Mantan Menpora, Roy Suryo saat di podcast Forum Keadilan. [YouTube]

Ia pun menegaskan komitmen untuk tetap memberikan dukungan moral kepada Sofian Effendi.

"Kami sepakat tetap berdiri bersama Prof Sofian Effendi, penegak kejujuran," tegasnya.

Senada dengan Roy, Ahli pakar Forensik, Rismon Sianipar juga menduga jika ada tekanan besar yang membuat Sofian mencabut ucapannya soal Jokowi. Pasalnya, Sofian Effendi secara kilat berubah ucapan dalam waktu 1x24 jam.

Kolase foto Rismon Sianipar dan Sofian Effendi. (tangkapan layar/ist)
Kolase foto Rismon Sianipar dan Sofian Effendi. (tangkapan layar/ist)

Dalam siniar yang ditayangkan secara langsung alias live akun Youtube @Langkah Update pada Kamis (17/7/2025), Rismon menganggap jika orang seusia Sofian Effendi yang sudah lanjut usia (lansia) memang mudah ditekan.

"Jadi ya beliau bisa saja mengalami tekanan yang cukup besar ya. Oleh karena itu, kita sebenarnya harus hormat ya kepada Pak Profesor Sofyan Effendi karena di apa tekanan yang sangat kuat," ujar Rismon dalam siniar yang dilihat pada Jumat (18/7/2025).

Diketahui, Sofian Effendi sebelumnya membuat pernyataan kontroversial karena menyebut Presiden ke-7 RI, Jokowi tidak pernah lulus dari Fakultas Kehutanan UGM.

Ia bahkan menyebut ijazah Jokowi palsu dan mempertanyakan keabsahan data akademik yang dimiliki mantan Wali Kota Solo itu.

Ucapan itu disampaikan langsung di depan Rismon. Namun setelah viral dan memicu polemik, Sofian mendadak mencabut seluruh pernyataannya dan menyampaikan permintaan maaf.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI