Pesta Nikah Berujung Maut Anak Dedi Mulyadi Diambil Alih Polda, EO Jadi Target Utama?

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 21 Juli 2025 | 14:23 WIB
Pesta Nikah Berujung Maut Anak Dedi Mulyadi Diambil Alih Polda, EO Jadi Target Utama?
Kolase foto Dedi Mulyadi dan putranya, Maula Akbar. (tangkapan layar/ist)

Suara.com - Kasus pesta rakyat berujung maut dalam rangkaian pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kini naik ke level yang lebih serius. Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat secara resmi mengambil alih penanganan kasus yang menewaskan tiga orang, termasuk seorang anggota Polri, di Garut. Sinyal kuat mengarah pada Event Organizer (EO) sebagai pihak yang paling bertanggung jawab.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawan, mengonfirmasi bahwa penyelidikan kini berada di tangan polda. Ia menegaskan, pihak penyelenggara acara atau EO berpotensi besar untuk diperiksa.

"(Penanganan) Diambil ke polda. Kita masih terus lakukan asistensi terhadap jalannya acara tersebut," kata Hendra di Bandung, sebagaimana dilansir Antara, Senin (21/7/2025).

"Tahapan kami adalah penyelidikan awal. Kalau mempelai kan sudah menyerahkan kepada EO," ucapnya.

Tragedi maut ini, menurut Hendra, dipicu oleh antusiasme warga yang berdesakan untuk mendapatkan 5.000 paket makanan gratis. Namun, jumlah massa yang datang membludak, jauh melebihi kapasitas dan ketersediaan makanan, sehingga aksi saling dorong tak terhindarkan.

"Nah, kronologi awalnya itu, di pendopo itu disiapkan paket makanan gratis. Jumlahnya informasi awal yang kita dapatkan adalah 5.000 pack. Kemudian masyarakat itu mengantre di luar dari pintu-pintu pendopo ini," kata Hendra.

"Antara masyarakat yang boleh masuk dengan masyarakat yang berdatangan dari luar itu lebih banyak masyarakat yang datang dari luar mau masuk tadi itu. Sehingga ketika acara ini hanya dibatasi seberapa, akhirnya dorongan dari dari luar itu sangat deras," ucapnya.

Dalam kejadian nahas itu, tiga orang dilaporkan meninggal dunia dan 30 lainnya dilarikan ke rumah sakit karena terluka.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) menyatakan kesiapannya jika dipanggil oleh kepolisian untuk memberikan keterangan. Ia menegaskan akan kooperatif dan menghormati proses hukum yang berjalan.

Baca Juga: 3 Orang Tewas, Pengakuan Janggal Dedi Mulyadi Soal Pesta Rakyat di Pernikahan Anaknya Disorot

"Enggak ada masalah. Kan semua orang kedudukannya sama di depan hukum. Mau anak saya, mau saya, kan kalau ada panggilan harus datang dan memberikan keterangan secara benar," kata KDM, sapaan akrab Gubernur Jabar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI