Dedi Mulyadi vs Pengusaha Pariwisata: "Saya Bela Rakyat, Study Tour Bebani Orangtua"

Selasa, 22 Juli 2025 | 16:26 WIB
Dedi Mulyadi vs Pengusaha Pariwisata: "Saya Bela Rakyat, Study Tour Bebani Orangtua"
Demonstran Solidaritas Pekerja Pariwisata Jawa Barat berdiri di atas bus saat aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Senin (21/7/2025). [ANTARA FOTO/Novrian Arbi/bar]

Suara.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM) menanggapi masalah demonstrasi di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (21/7/25).

“Hari kemarin ada demonstrasi di Gedung Sate, bahkan melakukan blokade jalan di jembatan Pasopati,” ujar Dedi Mulyadi, dikutip dari tiktoknya @dedimulyadiofficial, Selasa (22/7/25).

Massa pekerja dan para pelaku usaha pariwisata deminstrasi meminta kepada Dedi Mulyadi untuk mencabut Surat Edaran (SE) 43/PK.03.04/KESRA tentang pelarangan kegiatan study tour.

“Mereka adalah para pelaku jasa usaha kepariwisataan, baik penyelenggara travel, sopir bus, pengusaha bus, mendesak saya mencabut SK larangan Study Tour,” jelasnya.

Menurut Dedi, isi protes dari demonstrasi tersebut tidak sesuai dengan SK yang telah dikeluarkan, yaitu mengenai larangan study tour.

“Kan yang diprotes itu adalah jasa kepariwisataan, yang protes itu adalah kegiatan pariwisata, SK saya adalah SK Study Tour,” serunya.

“Yang dilarang itu adalah kegiatan Study Tour,” tegasnya kembali.

Menurut Dedi Mulyadi dengan adanya demonstrasi dari para pelaku jasa usaha kepariwisataan itu semakin jelas bahwa kegiatan study tour sesungguhnya adalah rekreasi.

“Dengan adanya demonstrasi itu, menunjukkan semakin jelas bahwa kegiatan study tour itu sebenarnya kegiatan piknik, kegiatan rekreasi,” jelasnya.

Baca Juga: Kontras Biaya Nikah Anak Dedi Mulyadi, Dari Sewa Aset Negara Hingga Santunan Untuk Korban Tewas

“Bisa dibuktikan, yang demonstrasi adalah para pelaku jasa kepariwisataan,” tambahnya.

Dedi juga dibuat syok lantaran yang ikut berdemonstrasi tak hanya para pelaku jasa usaha kepariwisataan di Jawa Barat saja, melainkan juga dari daerah lain.

“Dan kemudian yang berdemonstrasi ini juga mendapat dukungan dari asosiasi Jeep di daerah Yogyakarta, terutama jeep yang melakukan pengangkutan di Gunung Merapi,” urainya.

“Bukan hanya orang Jawa Barat yang demo, tetapi juga dari Yogyakarta,” tambahnya.

Tuntutan yang disebutkan dalam demonstrasi tersebut rupanya tidak membuat Dedi Mulyadi berubah pikiran.

Pihaknya mengaku akan tetap berkomitmen untuk mempertahankan SK larangan Study tour tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI