Dua Kabupaten Tetapkan Status Darurat Asap, 1.038 Titik Panas Terdeteksi di Kalbar

Bella Suara.Com
Rabu, 30 Juli 2025 | 15:42 WIB
Dua Kabupaten Tetapkan Status Darurat Asap, 1.038 Titik Panas Terdeteksi di Kalbar
Ilustrasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). [ChatGPT]

Suara.com - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dan Mempawah, Kalimantan Barat, resmi menetapkan status darurat bencana asap akibat meningkatnya intensitas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta memburuknya kualitas udara di wilayah masing-masing.

Ketua Satgas Bencana BPBD Kalimantan Barat, Daniel, menyatakan bahwa penetapan status darurat ini bertujuan mempercepat koordinasi lintas sektor, pengerahan sumber daya, serta pengiriman bantuan logistik untuk mengantisipasi dampak karhutla yang semakin meluas.

“Ini bukan sekadar bencana lingkungan, ini ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat Kalimantan Barat,” tegas Daniel saat memberikan keterangan pada Rabu (30/7/2025).

Ilustrasi karhutla (Ist)
Ilustrasi karhutla (Ist)

Menurut data yang dihimpun hingga Selasa (29/7) pukul 23.00 WIB, tercatat sebanyak 1.038 titik panas tersebar di sejumlah wilayah Kalbar.

Dari jumlah tersebut, 679 titik dikategorikan rendah, 251 titik menengah, dan 108 titik diklasifikasikan sebagai kategori tinggi.

Kabupaten Sintang menjadi wilayah dengan titik panas kategori tinggi terbanyak, yakni 29 titik. Disusul Kabupaten Sanggau, Mempawah, dan beberapa daerah lain yang mencatat 1 hingga 2 titik panas tinggi.

Daniel menekankan bahwa titik panas dengan kategori tinggi patut dicurigai sebagai titik api aktif, namun tetap diperlukan verifikasi langsung di lapangan.

“Karena tidak semua titik panas itu titik api. Tapi, yang kategori tinggi ini jadi perhatian utama,” jelasnya.

Ia menambahkan, berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, wilayah Kalimantan Barat kini mulai memasuki fase rawan terbakar.

Baca Juga: Mengelola Lahan Gambut Tanpa Membakar: Cara Baru Petani Malikian Cegah Kebakaran

Hal ini menjadi dasar diberlakukannya status siaga penuh bagi seluruh BPBD di kabupaten dan kota se-Kalimantan Barat.

“Kami sudah dorong BPBD di tiap daerah untuk memanfaatkan drone surveillance guna memantau secara langsung kondisi di titik-titik panas tersebut,” ujar Daniel.

Sementara itu, upaya pemadaman kebakaran masih berlangsung di sejumlah wilayah, termasuk Sambas, Singkawang, Bengkayang, dan Kubu Raya.

Tim gabungan yang terdiri dari personel BPBD, TNI, Polri, kelompok masyarakat, serta relawan desa tangguh bencana terus berjibaku menahan laju api yang mulai menyebar secara liar.

BPBD Kalbar turut mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan dengan alasan apa pun dan segera melaporkan jika menemukan titik api di sekitar lingkungan tempat tinggal.

“Kita butuh partisipasi semua pihak, karena ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab kita bersama,” pungkas Daniel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI