Suara.com - Menjelang HUT RI ke-80, media sosial dihebohkan dengan fenomena pengibaran bendera One Piece di berbagai daerah di Indonesia.
Bukan hanya Bendera Merah Putih yang berkibar, tapi juga bendera hitam bergambar tengkorak dengan topi jerami—Jolly Roger milik kru Bajak Laut Topi Jerami dari serial anime dan manga One Piece.
Dalam beberapa video viral di TikTok dan Instagram, tampak masyarakat, khususnya generasi muda, mengibarkan bendera One Piece di samping Bendera Merah Putih.
Aksi ini menimbulkan perdebatan. Ada yang menyebutnya sebagai bentuk kreativitas dan ekspresi anak muda, namun tak sedikit pula yang mempertanyakan kepantasan dan makna di baliknya.
Bendera One Piece bukan sekadar simbol bajak laut fiksi. Dalam dunia One Piece, Jolly Roger adalah lambang identitas, impian, dan perlawanan terhadap tirani.
Hal ini yang kemudian ditafsirkan sebagian masyarakat sebagai simbol kritik terhadap kondisi sosial dan politik Indonesia saat ini.
"Pengibaran Jolly Roger Luffy di momen HUT RI bisa jadi merupakan cerminan dari pemaknaan ulang nilai-nilai kebebasan oleh generasi baru," tulis salah satu pengguna media sosial.
Pemerintah sendiri belum mengeluarkan larangan tegas, namun menegaskan bahwa pengibaran bendera Merah Putih tetap wajib sebagai bentuk penghormatan terhadap kemerdekaan Indonesia.
Fenomena ini bukan berasal dari organisasi resmi, melainkan murni inisiatif masyarakat, khususnya penggemar anime. Namun, penyebarannya begitu masif melalui media sosial dan telah menjadi perbincangan hangat menjelang perayaan hari kemerdekaan.
Berikut 5 fakta viral pengibaran bendera One Piece.
1. Bendera Bajak Laut Jadi Simbol Sosial
Jolly Roger dari serial One Piece digunakan sebagai simbol perjuangan dan perlawanan terhadap ketidakadilan, bukan sekadar tren gaya-gayaan. Ini menunjukkan bagaimana generasi muda menyalurkan aspirasi melalui budaya pop.
2. Viral di TikTok dan Instagram
Ribuan unggahan menunjukkan bendera One Piece berkibar di pekarangan rumah, gang-gang kecil hingga jalan raya. Fenomena ini meluas dengan cepat berkat kreativitas konten para warganet.
3. Pro dan Kontra di Masyarakat
Sebagian pihak menganggap pengibaran ini tidak pantas dilakukan pada momen sakral seperti HUT RI. Namun ada juga yang menganggapnya sebagai bentuk ekspresi nasionalisme modern yang lebih kritis.
4. Bentuk Kritik Terhadap Pemerintah
Beberapa pengguna media sosial menyebut aksi ini sebagai sindiran terhadap ketidakadilan yang terjadi di negeri ini, seperti isu korupsi, ketimpangan sosial, dan lemahnya keadilan hukum.
5. Tidak Melanggar, Asal Tetap Kibarkan Merah Putih
Pemerintah menekankan bahwa selama bendera Merah Putih tetap dikibarkan sebagai utama, ekspresi lain dianggap sah-sah saja selama tidak melanggar aturan perundang-undangan.
Fenomena pengibaran bendera One Piece jelang HUT RI ke-80 menunjukkan bagaimana generasi baru memilih cara mereka sendiri dalam mengekspresikan nasionalisme dan kritik sosial, tak lagi hanya melalui cara konvensional, tapi juga melalui simbol-simbol budaya pop yang bermakna.