3 Sinyal Keras Puan Maharani dari Bali

Andi Ahmad S Suara.Com
Kamis, 31 Juli 2025 | 21:55 WIB
3 Sinyal Keras Puan Maharani dari Bali
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani (suara.com/Putu Yonata Udawananda)

Suara.com - PDI Perjuangan (PDIP) tak mau berlama-lama dalam jeda politik. Saat panggung politik nasional masih menata diri pasca-Pilpres 2024, partai berlambang banteng ini justru tancap gas.

Bertempat di Sanur, Denpasar, Bali, ratusan kader legislatif dari seluruh penjuru Indonesia dikumpulkan dalam sebuah Bimbingan Teknis (Bimtek) pada Rabu (30/7/2025).

Acara ini, yang digelar tertutup rapat, menjadi panggung utama bagi Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.

Mewakili Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Puan menyampaikan serangkaian arahan yang menjadi cetak biru strategi politik PDIP ke depan.

Meski pernyataannya di hadapan media terkesan singkat, pesan di baliknya sangat kuat dan berlapis.

“Tadi saya mewakili ibu ketua umum membuka Bimtek DPRD Provinsi dan Kabupaten Kota yang dihadiri DPR RI,” ujar Puan singkat usai acara.

Namun, di balik pertemuan internal tersebut, ada tiga pesan kunci yang bisa dibaca sebagai sinyal keras dari PDIP.

Ini bukan sekadar pertemuan rutin, melainkan sebuah deklarasi tak resmi tentang bagaimana PDIP akan bergerak, baik ke dalam maupun ke luar.

Berikut adalah tiga instruksi utama dari Puan Maharani yang menjadi sorotan.

Baca Juga: Sinyal Kuat dari Bali: Megawati Instruksikan PDIP Dukung Pemerintah

1. Perintah Konsolidasi Total Merapatkan Barisan Pasca-Badai Pemilu

Pesan pertama dan yang paling fundamental adalah perintah untuk soliditas. Puan Maharani menekankan pentingnya menjaga kekompakan dan merapatkan barisan di semua tingkatan.

Setelah melewati kontestasi Pemilu 2024 yang penuh dinamika dan hasil yang tak sepenuhnya sesuai ekspektasi, konsolidasi internal menjadi prioritas nomor satu.

Di hadapan para kader legislatif yang merupakan ujung tombak partai di daerah, Puan ingin memastikan tidak ada lagi faksi-faksi atau gerakan yang tidak seirama dengan garis komando pusat.

“Bagaimana ke depan ini kita menyatukan visi dan misi, bisa menjalankan soliditas partai,” ungkap Puan.

Perintah ini dapat diartikan sebagai upaya untuk menyembuhkan luka-luka internal, memperkuat loyalitas kader, dan membangun kembali fondasi partai yang kokoh.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyampaikan sambutannya dalam agenda Bimtek anggota DPR RI, DPRD Provinsi, dan Kabupaten/Kota dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) periode 2024–2029 resmi dibuka di Bali Beach Convention Center, Denpasar, pada Rabu (30/7/2025). [Dok. PDIP]
Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyampaikan sambutannya dalam agenda Bimtek anggota DPR RI, DPRD Provinsi, dan Kabupaten/Kota dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) periode 2024–2029 resmi dibuka di Bali Beach Convention Center, Denpasar, pada Rabu (30/7/2025). [Dok. PDIP]

Soliditas ini krusial sebagai modal utama untuk menghadapi agenda-agenda politik berikutnya, terutama dalam memposisikan diri terhadap pemerintahan baru.

2. Pasang 'Mata Elang' untuk Anggaran, PDIP Ambil Peran Pengawas Kritis

Jika pesan pertama bersifat internal, maka pesan kedua adalah tentang peran eksternal partai. Puan secara eksplisit menugaskan seluruh anggota dewan dari fraksi PDIP untuk menjadi pengawas yang aktif dan kritis terhadap program serta anggaran pemerintah.

Ini adalah sinyal paling jelas bahwa PDIP akan mengambil posisi sebagai kekuatan penyeimbang (balancing force) yang vokal. Mereka tidak akan segan "menguliti" setiap kebijakan anggaran untuk memastikan alokasinya benar-benar pro-rakyat.

“Bagaimana kita bisa bersama-sama menjalankan program-program pemerintah yang sudah mulai akan turun supaya bisa diawasi. Semoga memang sebesar-besarnya untuk rakyat Indonesia,” tegas Puan.

Instruksi ini menempatkan kader-kader PDIP di parlemen, baik di pusat maupun daerah, sebagai garda terdepan untuk mengawal jalannya pemerintahan.

Bagi anak muda dan pemilih kritis, langkah ini bisa menjadi daya tarik, menunjukkan bahwa ada partai yang serius menjalankan fungsi check and balances.

3. Introspeksi Menyakitkan, Mengurai Kembali Kesalahan Pemilu 2024

Arahan Puan ternyata tidak hanya berisi instruksi ke depan, tetapi juga ajakan untuk menengok ke belakang. Gema evaluasi atas hasil Pemilu 2024 terdengar kuat dalam pertemuan tersebut.

Hal ini terkonfirmasi dari penuturan salah satu peserta, Anggota DPRD Provinsi Bali, I Ketut Suryadi.

Menurut politisi yang akrab disapa Ketut Boping itu, Puan mendorong para kader untuk melakukan evaluasi dan introspeksi diri secara mendalam. Tujuannya satu, agar kesalahan strategi yang sama tidak terulang di Pemilu 2029.

“Introspeksi diri, evaluasi diri, mengurai kembali kesalahan-kesalahan yang kemarin. Agar tidak terulang menyongsong pemilu 2029,” ungkap Suryadi.

Lebih jauh, Suryadi bahkan memberikan analisis tajam yang kemungkinan besar menjadi bahan diskusi di dalam forum.

Ia menyoroti kemungkinan program-program partai yang kurang relevan dengan kebutuhan riil masyarakat.

“Mungkin kita kurang kontekstual terhadap program yang kita buat, gak substantif terhadap kebutuhan publik, kan bisa jadi,” imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI