Suara.com - Eks Sekretaris Daerah Kota Solo, Supradi Ketamenawi mengungkap fakta baru soal Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Bertahun-tahun menjadi pendamping Jokowi selama menjabat sebagai Wali Kota Solo, Supradi mengaku jika pihaknya belum pernah mendengar Jokowi berpamitan atau berkunjung ke kampus Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Selama jadi wali kota itu (menemui aktivitas Jokowi ke UGM) belum pernah ada,” ujar Supradi, dikutip dari youtube Sentana TV, Kamis (31/7/25).
“Ndak ada itu,” sambungnya.
Supradi juga mengaku jika pihaknya tidak tahu soal almamater Jokowi. Ia hanya mendengar Jokowi lulusan UGM dari temannya di Asosiasi Mebel Indonesia (Asmindo).
“Kalau denger dari temennya di Asosiasi Mebel Indonesia (Asmindo), memang katanya begitu (Lulusan UGM),” terangnya.
“Tapi saya nggak ngerti juga,” tambahnya.
Supradi mengtakan bahwa pihaknya sempat heran, lantaran tidak pernah sama sekali ada teman kampus Jokowi yang berkunjung ke kantor ketika masih menjabat.
“Kalau suruh gantiin nemuin menteri atau dulu pernah Pak Presiden SBY ke sini itu pernah,” ujarnya.
Baca Juga: Babak Baru Politik Usai Terbit Abolisi dan Amnesti : Prabowo Rangkul Oposisi, Nasib Jokowi?
“Tapi kalau suruh nemuin temannya dari UGM tidak pernah sama sekali,” sambungnya.
Bahkan, untuk acara reuni kampus UGM Supradi juga mengakui bahwa selama menjabat sebagai Wali Kota, Jokowi tidak pernah mengikutinya.
“Ndak ada kegiatan kayak gitu,” ungkapnya.
“Biasanya misal saya alumni UGM ini biasanya kan ada acara apa gitu ‘Pak tolong ya nanti teman saya mau kesini, saya ada acara’, kan gitu. Tapi selama saya kerja di Pemda, itu Jokowi tidak pernah berbicara mengenai UGM,” sambungnya.
Supradi menjelaskan bahwa selama dekat dengan Jokowi pihaknya juga tidak pernah mendengar soal UGM maupun Kehutanan.
“Dan dia juga tidak pernah ngomong soal kehutanan, soal UGM juga tidak pernah ngomong,” terangnya.
“Apalagi reuni, ndak belum pernah dengar itu saya,” tambahnya.
Soal pertemanan, Supradi juga mengungkapkan jika pihaknya merasa kini semakin jauh dengan Jokowi.
Semenjak Jokowi maju sebagai Gubernur hingga presiden, intensitas bertemunya semakin berkurang. Bahkan, Supradi merasa bahwa kini dirinya sudah dilupakan oleh seorang Jokowi.
“Itu yang saya sayangkan, dulu baru jadi wali kota sebegitu baik, saya dengan dia sudah kayak kakak adik, baik sekali,” ujarnya.
“Sayangnya setelah dia jadi Gubernur pernah ketemu sekali. Terus jadi presiden sama sekali tidak ketemu. Itu yang saya sayangkan, dia kalau udah kenal yang lain, yang di bawah lupa dia, seolah-olah bisa sendiri,” sambungnya.
Kilas Balik Karier Jokowi
Jokowi lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 21 Juni 1961. Kariernya di dunia politik bermula sebagai Wali Kota Solo, pada 28 Juli 2005 hingga 1 Oktober 2012.
Setelah menjadi Wali Kota, Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 15 Oktober 2012 sebelum terpilih sebagai Presiden pada Pemilihan Presiden 2014 dengan dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Dalam pemilihan Presiden 2019, Jokowi terpilih sebagai Presiden Kembali dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Selama menjabat sebagai Presiden, Jokowi digambarkan sebagai politisi yang dekat dengan semua kalangan dan merakyat.
Pada periode pertamanya, Jokowi fokus pada Pembangunan infrastruktur.
Pada periode keduanya, Jokowi fokus pada Pembangunan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia agar dapat bersaing dengan negara lain
Selain itu, program bantuan sosial seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Program Keluarga Harapan (PKH) juga menjadi prioritas.
Pada periode keduanya, Jokowi juga mengupayakan reforma agrarian, termasuk percepatan penerbitan sertifikat hak atas tanah untuk mengurangi sengketa lahan akibat ketiadaan sertifikat.
Kontributor : Kanita