Hadi Tjahjanto Tak Percaya Marsma Fajar Adriyanto Gugur di Pesawat Latih: Jam Terbangnya Banyak

Tasmalinda Suara.Com
Senin, 04 Agustus 2025 | 15:38 WIB
Hadi Tjahjanto Tak Percaya Marsma Fajar Adriyanto Gugur di Pesawat Latih: Jam Terbangnya Banyak
Mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto

Saat itu, Fajar yang masih berpangkat Kapten, bersama rekannya, dengan gagah berani mencegat lima jet tempur F/A-18 Hornet Angkatan Laut AS yang melintas tanpa izin.

Dalam pertempuran udara jarak dekat (dogfight), Fajar berhasil mengunci radar F-16 miliknya ke arah pesawat tempur AS, sebuah manuver berisiko tinggi yang menunjukkan superioritas dan keberanian pilot TNI AU.

Aksi inilah yang membuatnya dikenal sebagai salah satu elang penjaga langit paling disegani.

Ia membuktikan bahwa di balik kemudi F-16, pilot Indonesia memiliki nyali dan kemampuan untuk menjaga setiap jengkal kedaulatan udara nusantara.

Hubungan Atasan-Bawahan yang Erat dan Profesional

Kedekatan Hadi Tjahjanto dengan Fajar Adriyanto terjalin erat. Hadi mengenang saat ia menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Fajar yang kala itu menjadi Komandan Lanud di Biak, Papua, selalu memberikan laporan langsung kepadanya.

"Hampir setiap malam setelah penerbangan selesai, di samping dia secara prosedur harus lapor, Pak Fajar selalu memberikan informasi ke saya melalui WA," kenang Hadi.

Bahkan, interaksi terakhir mereka terjadi sekitar seminggu sebelum insiden, membahas proyek film "Kadet 1947".

Film yang digagas Hadi tersebut direalisasikan oleh Fajar saat menjabat Kadispenau, sebagai cara untuk memotivasi generasi muda TNI AU.

Baca Juga: 5 Fakta 'Red Wolf' Marsma Fajar Adriyanto, Elang F16 Penantang Jet Tempur AS

Hal ini menunjukkan betapa Fajar adalah seorang eksekutor andal yang mampu menerjemahkan visi pimpinannya.

"Kami sangat kehilangan dengan sosok yang sangat komunikatif, sering bertegur sapa. Kalau kita WA, tidak sampai satu menit pasti membalas," pungkas Hadi.

Penerbangan Terakhir Bukan di Jet Tempur

Sang penakluk F-16 ini tidak gugur di dalam kokpit jet tempur.

Ia berpulang saat menerbangkan pesawat latih ringan Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dalam kapasitasnya sebagai anggota FASI.

Kecintaannya untuk terbang begitu besar hingga ia tetap mengudara di luar jam dinasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI