Di Balik OTT Noel: Mengungkap 5 Fakta Kunci Jaringan Korupsi di Kemenaker

Tasmalinda Suara.Com
Jum'at, 22 Agustus 2025 | 17:13 WIB
Di Balik OTT Noel: Mengungkap 5 Fakta Kunci Jaringan Korupsi di Kemenaker
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel (tangkap layar/ ist)

Suara.com - Penangkapan Wamenaker Immanuel Ebenezer (Noel) oleh KPK ternyata jauh lebih besar dan lebih mengerikan dari yang dibayangkan.

Ini bukanlah kisah tentang satu pejabat korup yang beraksi sendirian. Ini adalah cerita tentang pembongkaran sebuah "geng pemeras" yang beroperasi secara sistematis di jantung Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

Fakta bahwa Noel ditahan bersama 10 orang lainnya telah mengubah total narasi kasus ini.

Dari kejatuhan seorang individu menjadi runtuhnya sebuah sindikat. Inilah lima fakta paling ngeri dan mengejutkan yang terungkap dari OTT 'Geng Kemenaker' ini.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan (kedua kiri) mengacungkan jempol saat ditampilkan sebagai salah satu dari 11 tersangka kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (22/8/2025). (ANTARA/Rio Feisal)
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan (kedua kiri) mengacungkan jempol saat ditampilkan sebagai salah satu dari 11 tersangka kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (22/8/2025). (ANTARA/Rio Feisal)

1. Ini Bukan Aksi Solo, Tapi Sindikat Terstruktur

Fakta paling mengejutkan adalah Noel tidak sendirian. KPK menahan total 11 orang yang terdiri dari "paket lengkap" sebuah sindikat:

Wamenaker Noel diduga sebagai pimpinan yang memberikan perlindungan politik sementara staf dan pejabat internal Kemenaker yang menjadi "tangan" di lapangan untuk mempersulit dan menagih.

Pihak swasta atau pengusaha yang menjadi sumber "setoran".

Ini membuktikan bahwa praktik korupsi ini sudah terorganisir dengan rapi.

Baca Juga: Resmi Tersangka Kasus Pemerasan, Tangis Wamenaker Noel di KPK Cuma Air Mata Buaya?

2. Modusnya 'Palak' Sistematis, Bukan Sekadar Suap

Ini bukan kasus suap biasa di mana pengusaha menawarkan uang. Modus operandinya adalah pemerasan ('palak') sistematis.

Para pengusaha yang membutuhkan Sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) diduga sengaja dipersulit dan "dipalak" jika ingin prosesnya lancar.

Aturan negara diubah menjadi senjata untuk memeras, menjadikan para pengusaha sebagai "sapi perah".

Penampakan Wamenaker Immanuel Ebenezer alias Noel saat menangis usai resmi menjadi tersangka dan ditahan KPK terkait kasus pemerasan. (Suara.com/Dea)
Penampakan Wamenaker Immanuel Ebenezer alias Noel saat menangis usai resmi menjadi tersangka dan ditahan KPK terkait kasus pemerasan. (Suara.com/Dea)

3. Peran Sentral Noel: Sang 'Komandan' yang Melindungi Jaringan

Sebagai orang nomor dua di Kemenaker, peran Noel diduga sangat sentral.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?