Cerita Sedih di Balik Viral Spanduk Desa Maling di Pamekasan: Motor hingga Emas hilang Tak Berhenti

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 22 Agustus 2025 | 18:47 WIB
Cerita Sedih di Balik Viral Spanduk Desa Maling di Pamekasan: Motor hingga Emas hilang Tak Berhenti
Viral spanduk Desa Maling di Pamekasan, cerita di baliknya menyedihkan. (bidik layar)

Suara.com - Sebuah spanduk bernada satir dengan tulisan mencolok "Selamat Datang Di Desa Maling" yang terbentang di Dusun Pokapoh, Desa Larangan Badung, Pamekasan, Madura, mendadak viral dan menggegerkan jagat maya. Namun, di balik kalimat sarkastis itu, tersimpan kisah pilu dan puncak amarah warga yang merasa tak lagi aman di kampung halaman mereka sendiri.

Usut punya usut, spanduk fenomenal ini bukanlah ulah iseng orang luar atau sindiran dari aparat. Spanduk tersebut justru dipasang oleh warga setempat sebagai bentuk protes ekstrem dan teriakan minta tolong akibat teror pencurian yang seolah tak berkesudahan.

Dari sepeda motor yang raib berulang kali hingga perhiasan emas, harta benda warga terus menjadi sasaran empuk maling yang tak kunjung tertangkap.

Salah satu tokoh masyarakat, Marsuto Alvianto, membenarkan bahwa pemasangan spanduk itu adalah akumulasi dari keresahan yang sudah memuncak. Warga merasa frustrasi karena laporan mereka seakan jalan di tempat.

"Di daerah sini sering kehilangan tapi belum ditangkap pelakunya," ujar Marsuto dikutip, Rabu (20/8/2025).

Menurut Marsuto, teror ini sudah berlangsung lama. Ia mengenang kembali peristiwa pada tahun 2022, ketika sejumlah emas milik warga ludes digondol pencuri. Kasus pencurian sepeda motor juga menjadi santapan sehari-hari. Meski laporan sudah dilayangkan, hasilnya selalu nihil.

"Saat itu sudah melaporkan ke polisi tapi belum ada pelaku yang ditangkap," katanya.

Ironisnya, saat kejadian pencurian emas pada 2022, kamera CCTV di sekitar lokasi mati total karena listrik padam. Warga curiga pelaku sudah sangat paham situasi dan memanfaatkan momen tersebut untuk beraksi.

Amarah warga akhirnya tak terbendung lagi sesaat sebelum perayaan 17 Agustus 2025. Dalam satu malam, dua unit sepeda motor milik warga raib sekaligus. Peristiwa ini menjadi pemicu utama aksi nekat pemasangan spanduk 'Desa Maling'.

Baca Juga: 6 Napi Viral Dapat Remisi: Ronald Tannur hingga Istri Ferdy Sambo, Setya Novanto Bebas Bersyarat

"Dua motor dalam semalam hilang. Kebetulan korban membeli motor dari hasil jual tanah ke saya," kata Marsuto, menggambarkan betapa dekatnya ia dengan korban yang merupakan karyawan sekaligus tetangganya.

Kekurangajaran pelaku tak berhenti di situ. Marsuto mengungkapkan sebuah fakta yang lebih mencengangkan, salah satu terduga pelaku sempat menghubungi korban dan meminta uang tebusan jika ingin motornya kembali.

"Bahkan saat itu pelaku meminta tebusan agar motor bisa diambil kepada korban," katanya.

Situasi ini membuat warga tidak hanya resah, tetapi juga hidup dalam ketakutan. Warga menduga kuat para pelaku adalah orang yang sama dan masih berkeliaran di desa mereka. Pola kejahatan yang berulang membuat warga semakin was-was.

"Kalau dulu habis nyuri hilang orangnya. Beberapa lama pelaku datang lagi dan pasti ada yang hilang. Sehingga masyarakat ketakutan," ujar dia.

Lebih jauh, Marsuto menyebut warga sebenarnya sudah mengantongi nama-nama yang dicurigai, namun rasa takut membuat mereka tak berani bertindak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?