Suara.com - Universitas Indonesia menegaskan pihaknya tetap mendukung kemerdekaan bangsa Palestina, sebagaimana amanat konstitusi negara.
Penegasan itu disampaikan usai viral UI mengundang akademisi dari The Hoover Institution, Stanford University, Prof Peter Berkowitz, dalam kegiatan Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) untuk mahasiswa Pascasarjana.
Kehadiran Peter Berkowitz menuai kritikan publik, lantaran latar belakang ideologisnya sebagai salah satu cendekiawan yang vokal mendukung Israel.
Dalam keterangannya kepada media, Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI Arie Afriansyah menyampaikan kalau UI tetap konsisten pada sikap dan pendirian berdasarkan UUD 1945.
Indonesia turut memperjuangkan agar penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, termasuk terdepan dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina menghadapi penjajahan yang dilakukan Israel.
"UI mendukung penuh kemerdekaan bagi bangsa Palestina. Hal ini disampaikan langsung oleh Rektor UI kepada Duta Besar Palestina saat kunjungannya ke UI pada 17 Januari 2025 yang lalu," ucap Arie, Senin (25/8/2025).
Ia memahami munculnya kontroversi dari tindakan mengundang Peter Berkowitz.
Ia menyebut, kasus itu sebagai pembelajaran untuk UI ke depan untuk lebih selektif dan sensitif dalam mengundang akademisi internasional.
Pihaknya menegaskan kalau tidak ada maksud lain dari kehadiran Peter Berkowitz di UI.
Baca Juga: Tuai Kecaman Usai Hadirkan Akademisi Pro-Israel Sebagai Pembicara, Pihak UI Akui Khilaf
Sebab narasumber yang diundang dalam acara tersebut telah disesuaikan dengan bidang yang didalami.
"Saat pemilihan kandidat pembicara, UI menilai bahwa Prof. Peter Berkowitz (The Hoover Institutions - University of Stanford) dan Dr. Ir. Sigit P. Santosa (PT Pindad, Alumni terkemuka MIT di Indonesia) adalah di antara nama-nama terbaik dari luar negeri dan dalam negeri dalam bidang terkait," jelas Arie.
Mengenai latar belakang Peter Berkowitz, UI mengakui kurang hati-hati dan meminta maaf atas kelalaian tersebut.