5. Tegaskan Loyalitas 'Tanpa Tawar-Menawar' ke Prabowo
Di tengah keengganannya membahas korupsi, Bahlil justru sangat vokal dalam menegaskan loyalitas partainya. Ia menyatakan dukungan Golkar kepada Prabowo-Gibran adalah "murni dan konsekuen tanpa tawar-tawar."
Penekanan pada loyalitas ini seolah menjadi pesan utama yang ingin ia sampaikan, bahkan jika itu berarti harus mengesampingkan isu krusial lainnya.
6. Puncak Ironi: Menghindari Isu Korupsi, Menjual Isu Stabilitas
Gabungan dari semua fakta di atas menunjukkan sebuah strategi politik. Bahlil dan Golkar tampaknya lebih memilih untuk fokus pada narasi menjaga "stabilitas pemerintahan" dan menunjukkan loyalitas absolut, ketimbang harus mengambil risiko dengan mengomentari skandal korupsi yang bisa menciptakan riak di awal pemerintahan. Ini adalah pilihan sadar yang menempatkan stabilitas politik di atas transparansi publik.