Gus Ipul Ungkap Fenomena Tak Terduga: Warga Kini Ramai-Ramai Tolak Bansos!

Senin, 25 Agustus 2025 | 19:12 WIB
Gus Ipul Ungkap Fenomena Tak Terduga: Warga Kini Ramai-Ramai Tolak Bansos!
Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul di Istana Jakarta, Senin (25/8/2025). [Dok. Kemensos]

Suara.com - Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul dianugerahi tanda kehormatan tertinggi Bintang Mahaputera Adipurna oleh Presiden Prabowo Subianto. Di tengah momen ini, Gus Ipul justru mengungkap sebuah fenomena baru, yakni kesadaran masyarakat untuk menolak bantuan sosial (bansos) karena merasa sudah mampu.

Dia mengklaim, fenomena sadar diri ini adalah buah dari reformasi sistem perlindungan sosial yang selama ini digalakkan.

Usai menerima penghargaan di Istana Negara, Senin (25/8/2025), Gus Ipul mengatakan kini semakin banyak warga yang proaktif dalam urusan bansos.

"Saya melihat sudah mulai tumbuh kesadaran masyarakat. Ada warga yang secara sukarela menolak bantuan karena merasa sudah tidak layak," kata Gus Ipul.

"Bahkan ada yang aktif mengusulkan atau menyanggah data, baik untuk dirinya maupun orang lain. Ini luar biasa,” sambungnya.

Gus Ipul mendapat Penghargaan Bintang Mahaputera Adipurna karena dinilai berjasa besar dalam mereformasi sistem penyaluran bansos, terutama dalam hal pembaruan data untuk mencegah salah sasaran.

Penghargaan ini merupakan tingkatan tertinggi dari Bintang Mahaputera, yang diberikan kepada individu dengan darmabakti luar biasa kepada bangsa.

“Tentu ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus melakukan hal-hal yang baik ke depan, terutama dalam bidang tugas kami di Kementerian Sosial,” tuturnya.

Gus Ipul membeberkan kunci utama di balik keberhasilan reformasi bansos dan munculnya fenomena warga tolak bantuan. Menurutnya, semua berawal dari instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk membenahi akar masalah, yaitu data.

Baca Juga: CEK FAKTA: Prabowo Akan Ambil Alih Seluruh Pabrik Asing di Indonesia?

“Sejak awal, Bapak Presiden menekankan pentingnya basis data yang akurat. Data ini menjadi pedoman utama... Jika datanya tepat, maka bantuan pun akan sampai ke sasaran yang benar,” jelas Gus Ipul.

Konsolidasi dan pembaruan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) secara berkala inilah yang menjadi fondasi utama untuk memastikan tidak ada lagi ASN, dokter, atau manajer yang "nyasar" menerima bansos untuk orang miskin.

"Konsolidasi data inilah yang menjadi fondasi utama untuk meningkatkan ketepatan program bantuan sosial,” ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?