Suara.com - Publik dibuat bertanya-tanya, siapa sebenarnya sosok perempuan pemberani yang berhasil membuat politisi vokal Ahmad Sahroni tampak 'mati kutu' di hadapan publik? Nama Salsa Erwina kini menjadi simbol perlawanan intelektual setelah videonya menantang "Crazy Rich Tanjung Priok" itu berdebat soal tunjangan DPR meledak di media sosial.
Usut punya usut, Salsa bukanlah aktivis biasa yang hanya bermodal nekat.
Di balik keberaniannya, tersimpan "amunisi" berupa rekam jejak akademik dan prestasi yang mentereng.
Berikut adalah 5 fakta kunci yang menjelaskan mengapa Ahmad Sahroni tampak berpikir dua kali untuk meladeninya.
1. 'Ratu Debat' Berprestasi Internasional
Senjata utama Salsa adalah otaknya yang terasah.
Ia adalah seorang debater ulung yang telah malang melintang di berbagai kompetisi.
Prestasinya tidak main-main, termasuk menjuarai kompetisi debat hingga tingkat internasional. Kemampuannya menyusun argumen yang logis, terstruktur, dan tajam adalah hasil dari latihan dan pengalaman bertahun-tahun.
2. Lulusan Fakultas 'Para Pemikir': Filsafat UGM
Baca Juga: DPR Kerjanya Apa? Gaji dan Tunjangannya Disebut-sebut Tembus Rp100 Juta per Bulan
Latar belakang pendidikan Salsa menjelaskan banyak hal. Ia adalah lulusan dari Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM), sebuah disiplin ilmu yang dikenal sebagai "ibu dari segala ilmu" dan sangat mengedepankan kemampuan berpikir kritis, mempertanyakan asumsi, dan membangun argumen yang kokoh.
3. Dipicu Hinaan Terhadap Nalar Publik
Keberanian Salsa bukanlah tanpa alasan. Ia tergerak setelah mendengar pernyataan Ahmad Sahroni yang melabeli "tolol" rakyat yang mengkritik DPR.
Bagi Salsa, ini bukan sekadar hinaan, melainkan sebuah serangan terhadap nalar dan hak publik untuk bertanya, yang harus dilawan dengan cara yang cerdas.
4. Taktik Cerdas: Mengalihkan Isu ke Akar Masalah
Alih-alih ikut terbawa emosi soal "tolol" atau "pembubaran DPR", Salsa menunjukkan kecerdasan strategisnya.