“Kami meyakini dari informasi yang ada, mereka sebenarnya tidak tahu itu ruangan siapa, pokoknya yang penting harus dibakar Gedung Grahadi,” lanjutnya.
Kejanggalan lain yang diungkap Emil yakni adanya indikasi keuntungan pribadi yang terkait dengan peristiwa pembakaran tersebut.
“Ada juga teriakan-teriakan yang seakan-akan menandakan bahwa ada keuntungan-keuntungan pribadi yang diperoleh dari terbakarnya Gedung Grahadi,” ujar Emil.
Sebelumnya pada 30 Agustus 2025, Gedung Grahadi di Surabaya mengalami pembakaran yang dilakukan massa demonstran.
Massa tersebut melakukan pembakaran setelah sebelumnya menjarah barang-barang dan fasilitas di gedung tersebut.
Buntut peristiwa tersebut, ruang dinas Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak turut terbakar.
Kontributor : Rizka Utami