Pemkot Jaktim Bantah 6 Siswa SD di Pulogebang Keracunan MBG: Gejala Muntah Gegara Aroma Kol Rebus?

Kamis, 25 September 2025 | 10:09 WIB
Pemkot Jaktim Bantah 6 Siswa SD di Pulogebang Keracunan MBG: Gejala Muntah Gegara Aroma Kol Rebus?
Pemkot Jaktim Bantah 6 Siswa SD di Pulogebang Keracunan MBG: Gejala Muntah Gegara Aroma Kol Rebus?
Baca 10 detik
  • Sebanyak enam siswa mengalami muntah usai menyantap menu MBG.
  • Pemkot Jaktim menyangkal insiden muntah siswa karena keracunan.
  • Enam siswa yang mengalami muntah itu diklaim sudah membaik setelah diobati.

Suara.com - Insiden enam siswa SDN 07 Pulogebang, Cakung, yang mengalami muntah usai menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (24/9) kemarin dianggap karena keracunan. Gejala muntah yang dialami para siswa itu juga dianggap bukan hal yang fatal.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Sudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur M. Fahmi. Fahmi juga menyangkal insiden siswa di kawasan Cakung tidak seperti narasi yang viral di media sosial. 

"Kalau keracunan itu biasanya yang terdampak minimal setengah dari jumlah anak yang makan. Ini bukan kasus keracunan seperti yang lagi viral,"  ujarnya dikutip dari Antara, Kamis (25/9/2025). 

Diketahui, informasi yang beredar di media sosial  jika sejumlah siswa di SDN 07 Pulogebang, Cakung disebut mengalami keracunan usai menyantap menu MBG. 

Dalam unggahan di forum Facebook "Warga Pulogebang dan Sekitarnya", terlihat foto sejumlah siswa berseragam putih merah bersama orang tua yang mengerumuni sebuah ambulans berwarna putih.

"Terjadi lagi SDN 07 Pulogebang keracunan MBG," tulis keterangan dalam forum Facebook Warga Pulogebang dan sekitarnya.

Kronologi versi Pemkot 

Fahmi pun menjelaskan kronologi sebelum enam siswa itu mengalami muntah. Dia menyebut jika ada 150 siswa yang ikut menjadi peserta program MBG di SDN 07 Pulogebang. Menu MBG itu disantap saat jam makan siang untuk sif kedua sekitar pukul 13.00 WB.

Menurutnya, dari 150 siswa yang ikut makan bersama, hanya enam siswa kelas 2 SD yang mengalami muntah.

Baca Juga: Heboh Patwal 'Tot tot Wuk wuk' Kawal Tesla Cybertruck Berpelat ZZH di Tol, Mobil Siapa?

Menu MBG yang disajikan sama persis dengan yang diberikan kepada siswa sif pagi. Pada sesi pagi, tidak ada satu pun siswa yang mengalami keluhan.

Menu MBG di SDN 07 Pulogebang dikirim dalam dua waktu yang berbeda, sesi pagi dikirim pukul 07.30 WIB dan dimakan pukul 09.00 WIB. Sedangkan sesi siang dikirim pukul 12.00 WIB, dan dimakan pukul 13.00 WIB.

"Padahal mereka makan dengan jenis makanan yang sama, semuanya sama. Jadi, ada lima rombongan belajar, kurang lebih total 150 orang. Yang terdampak enam siswa, gejalanya ringan mual terus muntah," ujar Fahmi.

Ilustrasi menu MBG. [Dok. Antara]
Ilustrasi menu MBG. [Dok. Antara]

Dugaan sementara, gejala yang muncul dipicu aroma kol rebus yang sudah disimpan beberapa jam sejak makanan datang pagi hari.

Pihak Puskesmas Pulogebang yang mendapat laporan langsung mendatangi sekolah untuk memberikan pertolongan pertama.

Setelah mendapat obat dan pemeriksaan awal, seluruh siswa yang muntah segera pulih. Tidak ada yang harus dirujuk ke rumah sakit.

"Mereka cepat pulih setelah diobati. Tidak ada yang dibawa ke puskesmas. Karena dokter sudah datang ke situ. Tidak ada yang fatal. Sehingga tadi saya pastikan untuk pemeriksaan lebih lanjut namun setelah dilakukan penanganan oleh pihak puskesmas sudah bisa kembali pulang," jelas Fahmi.

Fahmi menegaskan program MBG sejauh ini berjalan aman di Jakarta Timur, dan kasus semacam ini baru pertama kali terjadi.

Fahmi berharap, masyarakat tidak langsung menyimpulkan bahwa program tersebut berbahaya.

"Program ini baik dan bermanfaat. Kalau pun ada kasus seperti ini, sifatnya insidental. Kami tetap mendukung program MBG berjalan," ucap Fahmi.

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

Makan Bergizi Gratis Jabar Dievaluasi Total Pasca Keracunan

Makan Bergizi Gratis Jabar Dievaluasi Total Pasca Keracunan

Video
Rabu, 24 September 2025 | 19:00 WIB

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI