“Pada saat Badan SAR Nasional selesai melaksanakan tugas di sini, lokasi ini masih disupervisi langsung oleh BNPB. Terima kasih atas sinerginya selama ini. Mudah-mudahan apa yang sudah dilakukan teman-teman juga tidak sia-sia,” ujarnya bijak.

Sementara itu, Kepolisian Daerah Jawa Timur memastikan akan melakukan investigasi menyeluruh dan menindaklanjuti dengan proses hukum setelah proses evakuasi korban dinyatakan selesai.
“Jelas tetap nanti akan melakukan kegiatan proses (hukum) tapi yang utama sekarang ini adalah masalah kemanusiaannya dulu,” ujar Nanang.
Apabila seluruh proses evakuasi hingga pembersihan rampung, pihak kepolisian polisi akan memulai penyelidikan di TKP. Namun pihak kepolisan Polda Jatim kembali menegaskan hal itu menunggu proses evakuasi rampung seluruhnya.
“Pasti kami akan melangkah dari TKP. Namun TKP yang ada tentu bukannya TKP sebagaimana tindak pidana yang lain. Harus ada bukti yang memang benar-benar tidak terjamah atau terkontaminasi oleh hal lain,” ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast menyambung.
Lebih lanjut, Nanang mengungkap bahwa kini tim penyidik tengah mengumpulkan seluruh data terkait konstruksi dan kronologi insiden robohnya bangunan empat lantai itu.
Nanang pun menegaskan, investigasi akan dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk para ahli konstruksi dan keselamatan bangunan.
“Semua aspek akan ditelusuri, dari perizinan, struktur bangunan, sampai siapa yang bertanggung jawab,” ujar sumber kepolisian di internal Polda Jatim.
Kontributor : Anistya Yustika
Baca Juga: Takdir atau Kelalaian? Polisi akan Usut Ambruknya Musala Al Khoziny yang Renggut 63 Nyawa Santri