5 Fakta Kasus Penamparan Siswa SMAN 1 Cimarga Berujung Penonaktifan Kepsek dan Kritik Keras

Hairul Alwan Suara.Com
Rabu, 15 Oktober 2025 | 10:54 WIB
5 Fakta Kasus Penamparan Siswa SMAN 1 Cimarga Berujung Penonaktifan Kepsek dan Kritik Keras
Spanduk mogok sekolah SMAN 1 Cimarga, Senin 13 Oktober 2025 lalu. [Yandi Sofyan/SuaraBanten.id]
Baca 10 detik
  • Dugaan penamparan siswa karena merokok memicu aksi mogok massal 630 siswa di SMAN 1 Cimarga.
  • Kasus memanas saat orang tua ancam lapor polisi dan Gubernur Banten, Andra Soni menonaktifkan kepala sekolah.
  • Penonaktifan Kepsek menuai pro-kontra: DPRD minta investigasi adil, pengamat sebut keputusan Gubernur Banten 'blunder'.

Keputusan ini dikonfirmasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten pada Selasa (14/10/2025), yang menyatakan penonaktifan berlaku hingga proses pemeriksaan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) selesai. Langkah ini disebut sebagai "pembelajaran" bagi seluruh tenaga pendidik.

5. Pro-Kontra Mengemuka: Desakan Investigasi Adil vs Tuduhan 'Blunder'

Keputusan gubernur langsung menuai beragam reaksi. Anggota DPRD Banten, Dede Rohana Putra, mendesak agar investigasi dilakukan secara "terang benderang" dan tidak hanya menyalahkan kepala sekolah. Ia mengusulkan sanksi dua arah jika siswa juga terbukti bersalah.

Di sisi lain, pengamat pendidikan dari Unsera, Rizal Fauzi, melontarkan kritik keras dengan menyebut keputusan gubernur sebagai langkah "tidak bijak", "tergesa-gesa", dan sebuah "blunder" yang berpotensi mencederai marwah guru tanpa investigasi yang mendalam.

Kontributor : Mira puspito

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI