Insentif Dapur Makan Bergizi Gratis Rp6 Juta per Hari Bukan Anggaran Baru, Ini Penjelasan BGN

Kamis, 13 November 2025 | 12:43 WIB
Insentif Dapur Makan Bergizi Gratis Rp6 Juta per Hari Bukan Anggaran Baru, Ini Penjelasan BGN
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana (Suara.com/Lilis Varwati)
Baca 10 detik
  • BGN: Insentif Rp6 juta per hari bukan anggaran baru, tapi modifikasi skema lama.

  • Insentif diberikan sebagai apresiasi dan jaminan pengembalian investasi para mitra program.

  • Kapasitas produksi setiap dapur dibatasi 2.500 porsi per hari demi menjaga kualitas.

Suara.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan bahwa insentif sebesar Rp6 juta per hari yang diberikan kepada dapur pelaksana program Makan Bergizi Gratis atau MBG bukanlah anggaran baru. Menurutnya, dana tersebut berasal dari modifikasi skema bantuan pemerintah yang sudah ada.

"Dana ini berasal dari bantuan pemerintah yang kemudian kita modifikasi sedikit saja. Jadi, tidak ada penambahan anggaran," kata Dadan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (12/11/2025).

Dadan menjelaskan, insentif ini merupakan bentuk apresiasi dan jaminan pengembalian investasi bagi para mitra yang telah membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Hingga saat ini, tercatat sudah ada 14.863 SPPG yang dibangun dengan kontribusi penuh dari para mitra.

"Itu 100 persen kontribusi mitra. Rata-rata mereka mengeluarkan investasi Rp2 miliar. Oleh sebab itu, pemerintah harus menjamin investasi mereka bisa kembali," imbuhnya.

Insentif sebesar Rp6 juta per hari ini akan diberikan selama dua tahun pertama pelaksanaan program. Setelah itu, BGN akan menerapkan sistem sertifikasi untuk menentukan besaran insentif berdasarkan kualifikasi setiap dapur SPPG.

"Nantinya, insentif akan disesuaikan dengan kualifikasi, seperti SPPG unggul, baik sekali, atau baik," tuturnya.

Selain itu, BGN juga membatasi kapasitas produksi setiap SPPG menjadi rata-rata 2.500 porsi per hari, yang terdiri dari 2.000 porsi untuk anak sekolah dan 500 porsi untuk ibu hamil, ibu menyusui, serta balita. Pembatasan ini bertujuan untuk menjaga kualitas, keamanan, dan higienitas makanan yang disajikan.

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI