- Bencana di Sumatra diperparah oleh kerusakan lingkungan akibat ulah manusia.
- Pemerintah didesak selidiki dan tindak tegas pihak yang bertanggung jawab.
- DPR mendukung agar status bencana ini dinaikkan menjadi Bencana Nasional.
Suara.com - Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, menyoroti rentetan bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra. Berbicara langsung dari lokasi bencana, Marwan menegaskan bahwa kerusakan masif ini tidak bisa semata-mata disebabkan oleh cuaca ekstrem, melainkan diperparah oleh kerusakan lingkungan akibat ulah manusia.
"Kalau sekadar curah hujan yang besar, tidak akan separah ini. Tidak akan ada gelondongan kayu yang menyapu rumah-rumah hingga habis," tegas Marwan kepada wartawan, Jumat (28/11/2025).
Ia menyuarakan kegeramannya melihat banyaknya material kayu gelondongan yang menghancurkan infrastruktur dan pemukiman warga. Marwan mendesak pemerintah untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan menindak tegas pihak yang bertanggung jawab.
“Langkah tegas setelah penyelidikan harus dilakukan. Siapa sebetulnya yang harus bertanggung jawab? Biaya pemulihan ini triliunan rupiah, gara-gara banyaknya gelondongan kayu. Ulah siapa ini?” ujarnya.
Akses Bantuan Terhambat, Dukung Status Bencana Nasional
Marwan menggambarkan situasi di lapangan sangat berat, dengan banyak akses jalan nasional yang putus total akibat longsor dan jembatan yang hancur. Kondisi ini melumpuhkan distribusi bantuan via darat menuju Sibolga dan sekitarnya.
"Bantuan berikutnya harus dari udara, tetapi itu pun tidak maksimal karena titiknya cukup luas dan kemampuan angkut helikopter tidak besar,” jelasnya.
Melihat skala kerusakan yang luas dan penanganan yang membutuhkan koordinasi lintas kementerian, Marwan mendukung agar status bencana ini dinaikkan menjadi Bencana Nasional.
“Saya kira kategorinya sudah bisa disebut berskala nasional. Kalau sudah begitu, lintas kementerian dan lembaga harus turun tangan bersama-sama, karena ini tidak bisa ditangani oleh satu pihak saja,” pungkasnya.
Baca Juga: Ngeri! Gelondongan Kayu Hanyut Saat Banjir Sumut, Disinyalir Hasil Praktik Ilegal?