Suara.com - Dalam program "The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea" yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bekerja sama dengan Korea Foundation Jakarta, antara lain dipaparkan strategi pemerintah Korea Selatan dalam mendorong warganya menggunakan kendaraan listrik.
Dikutip dari kantor berita Antara, hadir sebagai salah satu narasumber adalah Suh Yong Chung, dosen International Studies di Korea University.
"Di Korea Selatan tiba-tiba banyak orang yang menggunakan mobil listrik, tahu kenapa? Karena lebih murah. Pemerintah memberikan banyak subsidi kepada kendaraan listrik," papar Suh Yong Chung.
Selain harga mobil listrik lebih murah, alasan kedua yaitu harga isi ulang baterai listrik juga lebih murah bila dibandingkan dengan BBM. Meskipun durasi pengisian baterai mobil listrik perlu waktu lebih lama dibandingkan mengisi tangki bahan bakar kendaraan dengan bahan bakar bersifat cair.
![Hyundai Ioniq 5 diluncurkan pada Selasa (23/2/2021) di Seoul, Korsel. [Dok Hyundai Motor Company]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/02/23/23879-hyundai-ioniq-5.jpg)
Alasan ketiga, mobil listrik membuat pengendaranya kelihatan keren. Soal penampilan ini penting, karena manusia memiliki kecenderungan untuk tampil keren.
Dengan kata lain, menggunakan kendaraan listrik memberikan citra lebih baik dibanding menggunakan kendaraan lain.
Suh Yong Chung menambahkan bahwa pemerintah Korsel memberikan banyak subsidi bagi kendaraan listrik. Dan dalam pelaksanaannya, masih ada kejadian pengguna sibuk mencari tempat pengisian ulang baterai mobil listrik.
Namun pemerintah Korea Selatan sudah siap dengan cara memberikan banyak subsidi, dan setelah mengendarai mobil listrik menjadi kebiasaan, maka ongkos secara keseluruhan akan lebih murah dibanding kendaraan berbahan bakar bensin.
Pemerintah Korea Selatan memberikan insentif hingga 19 juta won (sekitar Rp232,6 juta) bagi rakyatnya yang membeli mobil listrik pada 2021. Juga subsidi 37,5 juta won (sekitar Rp459,13 juta) bagi pembeli kendaraan berbahan bahar hidrogen. Tujuannya demi memastikan lebih banyak mobil ramah lingkungan digunakan di negerinya.
Program subsidi kendaraan ramah lingkungan ini adalah bagian dari insiatif "Green New Deal" di bawah pemerintahan Presiden Moon Jae In yang diluncurkan pada Juli 2021. Tujuannya mendorong penggunaan energi terbarukan, infrastruktur dan industri ramah lingkungan, serta mengatasi polusi udara dan air.
Baca Juga: Hyundai Umumkan Rasio Produksi Mobil Listrik, Ada Kendaraan Sel Hidrogen Setelah Nexo
Pemerintah Korea Selatan juga memasang target menambah 136 ribu kendaraan listrik dan hidrogen di 2021, serta menambah stasiun isi ulang baterai kendaraan listrik sebanyak 31.500 unit dan 54 stasiun pengisian hidrogen. Sementara target meningkatkan pangsa pasar kendaraan listrik global dari 2,2 persen menjadi 33 persen pada 2030, dengan fokus kendaraan listrik dan hidrogen.