Namun, tantangan terbesar tetap ada pada segmen mobil terjangkau, yang mungkin memerlukan strategi lebih kreatif untuk bertahan.
Dengan fleksibilitas dalam produksi dan investasi besar di pabrik Tennessee, Nissan menunjukkan kemampuan untuk menavigasi hambatan perdagangan dengan baik.
Namun, apakah strategi ini cukup untuk mempertahankan segmen mobil ekonomis di tengah lonjakan harga? Hanya waktu yang akan menjawab.
Batal Merger
![Presiden dan CEO Nissan Motor Corporation Makoto Uchida menghadiri jumpa pers terkait rencana merger Honda - Nissan di Tokyo, Jepang pada 23 Desember 2024. [AFP/Philip Fong]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/27/23771-honda-nissan-merger.jpg)
Sebelumnya nama Nissan ramai diperbincangkan, terutama sejak 13 Februari 2025, Honda dan Nissan memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan merger yang telah berlangsung.
Keputusan ini disebabkan oleh perbedaan visi mengenai integrasi bisnis serta ketidaksepakatan terkait struktur manajemen perusahaan yang akan dibentuk pasca-merger.
Meskipun rencana merger batal, kedua perusahaan tetap berkomitmen melanjutkan kerja sama dalam pengembangan kendaraan listrik (EV) dan sedang mempertimbangkan alternatif lain, termasuk bentuk kerja sama yang lebih terbatas.
Baca Juga: Nissan dan Wayve Hadirkan Revolusi Berkendara, Mobil yang Bisa Berpikir dan Belajar