Mobil Listrik China Makin Mudah Dibeli, Konsumen Bisa Pesan Langsung ke Negara Asal

Jum'at, 22 Agustus 2025 | 13:23 WIB
Mobil Listrik China Makin Mudah Dibeli, Konsumen Bisa Pesan Langsung ke Negara Asal
Ilustrasi mobil listrik.[ANTARA/tesla.com]

Suara.com - Pasar mobil listrik (EV) global diramaikan dengan manuver strategis dari China EV Marketplace, sebuah platform e-commerce terkemuka untuk kendaraan listrik asal Tiongkok. 

Perusahaan ini resmi meluncurkan layanan antar-jemput baru yang memungkinkan konsumen di Eropa membeli mobil listrik secara langsung dan menerimanya di depan pintu rumah mereka.

Layanan ini menjadi terobosan signifikan, mengingat sebelumnya pembeli harus mengurus sendiri proses bea cukai dan mengambil unit di pelabuhan. Langkah ini dirancang untuk menyederhanakan proses impor mobil bagi konsumen Benua Biru.

"Untuk pertama kalinya, para penggemar kendaraan listrik di seluruh Eropa dapat memesan BEV atau PHEV baru dari Tiongkok dan mengirimkannya langsung ke rumah mereka. Layanan baru kami menghilangkan kerumitan dan kesulitan yang biasa terjadi dalam impor mobil internasional," ujar Jakub Gersl, COO China EV Marketplace, dikutip Jumat (22 Agustus 2025)

Di tengah ekspansinya ke Eropa, perusahaan justru mengambil langkah kontras di pasar Amerika Serikat. China EV Marketplace mengumumkan penghentian pengiriman ke AS, sebuah keputusan yang didasari oleh kebijakan tarif yang membuat penjualan anjlok drastis.

Tercatat penjualan di Negeri Paman Sam sangat minim, dengan kurang dari 30 unit EV yang terjual, sebagian besar untuk tujuan pembandingan produk.

Mobil listrik China, Firefly. (Carscoops)
Mobil listrik China, Firefly. (Carscoops)

Menurut perusahaan, China EV Marketplace merupakan toko e-commerce terbesar untuk EV Tiongkok yang melayani pelanggan global. Pada semester pertama tahun ini saja, mereka berhasil menjual 7.000 unit EV, sebuah angka yang menunjukkan kenaikan 66% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Namun, perlu dicatat bahwa lonjakan penjualan ini didominasi oleh kendaraan hibrida plug-in (PHEV), yang tidak terdampak tarif tambahan hingga 35% dari Uni Eropa. Sebaliknya, penjualan kendaraan listrik murni berbasis baterai (BEV) mengalami penurunan.

Kebijakan tarif Uni Eropa juga berdampak pada jenis kendaraan lain. EREV (kendaraan listrik jarak jauh), yang cukup populer di Tiongkok, ikut terpuruk karena diklasifikasikan dalam kategori yang sama dengan BEV.

Baca Juga: Pasar Mobil Listrik Bekas Cenderung Stabil Pasca Alami Penurunan Tajam

EREV pada dasarnya adalah mobil listrik dengan tambahan mesin pembakaran internal kecil yang berfungsi sebagai generator untuk mengisi daya baterai, bukan untuk menggerakkan roda.

Sementara itu, data dari Jato Dynamics menunjukkan bahwa pabrikan mobil China berhasil menggandakan pangsa pasar mereka di Eropa pada bulan Mei, dengan peningkatan volume penjualan sebesar 111%.

"Sebanyak 65.808 unit terdaftar oleh produsen mobil Tiongkok bulan lalu, menyumbang 5,9% dari total penjualan di seluruh kawasan (Eropa). Ini berarti merek mobil Tiongkok meningkatkan pangsa pasar mereka lebih dari dua kali lipat dari 2,9% yang tercatat pada bulan yang sama di tahun 2024," lapor JATO.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?