Beli Mobil Bekas Banjir Apakah Aman? Waspada, Ini 6 Risiko yang Mengintai

Kamis, 11 Desember 2025 | 12:58 WIB
Beli Mobil Bekas Banjir Apakah Aman? Waspada, Ini 6 Risiko yang Mengintai
Mobil bekas banjir apakah aman?

Suara.com - Opsi membeli mobil bekas memang tepat bagi customer yang memiliki budget terbatas. Namun, perlu diingat bahwa pembeli harus teliti dalam memilih, jangan terburu-buru memutuskan. Apalagi tergiur harga murah, jika tidak ingin biaya membengkak di kemudian hari.

Kendaraan bekas memang tidak selamanya memberikan kualitas sesuai ekspektasi pembeli, maka dari itu perlu kehati-hatian. Salah satu masalah yang sering mengintai yakni mobil bekas banjir.

Sebagus apapun merk mobilnya, jika pernah terendam air melebihi batas wajar, di atas 10 sampai 15 cm. Maka, potensi kerusakan pada mesin dan sistem kelistrikan juga tinggi.

Masalah tersebut biasanya sulit terdeteksi, sehingga perlu melakukan pemeriksaan secara teliti dan menyeluruh.

Supaya tidak salah pilih, sebaiknya Anda mengenali risiko dan memahami ciri khas dari mobil bekas banjir, entah dari sisi interior maupun eksteriornya.

Resiko Mobil Bekas Banjir

Hal pertama yang perlu dipahami berkaitan dengan risiko kendaraan bekas pernah tergenang air dalam waktu lama, tanpa penanganan tepat.

Mobil bekas banjir memang harus diteliti dan ditangani mekanik profesional pada bengkel terpercaya. Saat pemeriksaan secara mandiri sulit sekali menentukan kerusakan terselubung akibat kemasukan air atau banjir. Jika sampai dibeli, bakalan butuh biaya besar untuk memperbaiki segala kerusakan masif yang tersedia.

Berikut resiko mobil bekas banjir yang wajib diketahui oleh customer.

  • Mesin mengalami kerusakan

Dampak utama yang dialami oleh kendaraan bekas banjir biasanya kerusakan mesin. Saat ada air masuk ke ruang mesin, pasti merusak komponen penting contohnya sistem pembakaran serta transmisi.

Baca Juga: Pramono Anung: 21 Orang Jadi Korban Imbas Mobil Terabas Pagar SD di Cilincing

Mesin mobil saat terendam air dalam waktu lama umumnya terkena water hammer, berupa kerusakan yang diakibatkan oleh adanya tekanan udara dalam silinder.

  • Sensor dan sistem kelistrikan bermasalah

Air banjir mampu menciptakan korsleting pada sistem kelistrikan maupun area sensor, umumnya menyerang kabel listrik dan ECU (Engine Control Unit).

Ketika komponen tersebut error, akan berpengaruh pada kinerja mesin serta sistem pendukung seperti wiper, lampu dan AC.

  • Korosi pada sisi bawah kendaraan

Air banjir umumnya membawa garam maupun zat kimia lain yang mampu mempercepat terjadinya korosi pada logam. Sedangkan sisi bawah mobil seperti suspensi maupun rangka, sangat rentan dengan hal tersebut.

Ketika dampak korosi tidak segera ditangani pasca terkena banjir, otomatis akan merusak struktur mobil hingga membahayakan pengendara maupun penumpang.

  • Sistem rem bermasalah

Sistem pengereman pada mobil bisa terganggu akibat kemasukan air. Ketika menggenangi rem, mampu menciptakan kelembaban berlebih hingga berujung pada lemahnya sistem pengereman.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI