Namun Bambang Hartono, selaku presiden Federasi Bridge Asia Tenggara, meyakinkan petinggi OCA, Sheikh Ahmed Al-Fahad Al-Ahmed Al-Sabah, yang sebelumnya bersikeras menolak bridge karena dianggap dekat dengan permainan judi.
"Pihak OCA awalnya sempat keberatan karena bridge dihubungkan dengan permainan judi, tapi mereka akhirnya menerima setelah dijelaskan bahwa olahraga tersebut populer di negara Islam yang justru mempunyai juara dunia," kata Bambang Hartono, dikutip dari Antara, Kamis (30/8/2018).
Menurut Bambang Hartono, permainan bridge hampir sama dengan proses bisnis yang dijalaninya. Ada proses mengumpulkan data, membuat keputusan dan menjalankan strategi.
Medali Perunggu
Pada Asian Games 2018 tersebut Michael Bambang Hartono turut menyumbang medali perunggu bagi Indonesia dari cabang olahraga bridge nomor supermixed.
Medali ini dipersembahkannya bersama rekannya Bert Toar Polii, dan keempat atlet bridge Indonesia lainnya, Frangky Karwur/Jemmy Bojoh dan Conny Sumampauw/Rury Andhani.
![Wakil Presiden Jusuf Kalla ( ketiga dari kiri) dan atlet bridge Indonesia, Michael Bambang Hartono (ketiga dari kanan) saat berkunjung di pertandingan bridge Asian Games 2018 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (28/8). [Antara/INASGOC/Andry Prasetyo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/08/30/63248-michael-bambang-hartono.jpg)
Atas capaian medali perunggu itu, Bambang Hartono pun mendapatkan bonus Rp 150 juta dari pemerintah.
Uang bonus tersebut disumbangkan orang terkaya RI ini kepada PB GABSI, selaku induk olahraga bridge Tanah Air, untuk pembinaan olahraga bridge di Indonesia.
Baca Juga: Kevin Sanjaya Kenakan Busana Serba Hitam, Warganet: Ya Allah...