Ian Burnet, Warga Australia Penulis Lima Buku Tentang Indonesia

ABC Suara.Com
Senin, 17 Agustus 2020 | 22:39 WIB
Ian Burnet, Warga Australia  Penulis Lima Buku Tentang Indonesia
[ABC News Australia].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ian Burnet, seorang warga Australia, pernah lama bekerja di Indonesia di bidang geologi. Setelah pensiun, dia sudah menulis lima buku terkait Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir.

Ian sekarang sudah berusia 75 tahun dengan istri asal Indonesia yang kini tinggal di negara bagian New South Wales.

Namun usia tidak membuatnya mengendurkan kegiatannya untuk menulis.

Dengan pengalaman bekerja dan mengunjungi Indonesia selama lebih dari 30 tahun, Ian melihat banyak hal yang kemudian memberikannya inspirasi untuk menulis buku.

"Saya pertama kali ke Indonesia di tahun 1968 dan Anda bisa bayangkan itu tahun setelah "The Years of Living Dangerously" [sebuah film Australia yang menggambarkan masa pergolakan di Indonesia tahun 1965, dengan bintang utama Mel Gibson]," kata Ian Burnet kepada wartawan ABC Indonesia Sastra Wijaya.

Pria kelahiran South Gippsland, Victoria, sebelumnya menamatkan pendidikan sarjana di bidang geologi dan geofisika dari University of Melbourne.

"Saya kemudian kembali ke Indonesia untuk bekerja di Jakarta tahun 1970-1978 dan di tahun 1981-1985 untuk berbagai di perusahaan eksplorasi minyak," jelasnya.

Buku dari tulisannya yang baru diluncurkan tahun 2019 lalu berjudul "The Tasman Map".

Baca Juga: TMM Gandeng Badan Geologi KESDM Uji Hasil Pengolahan Nikel

Menulis lima buku dalam 10 tahun

Buku pertamanya soal Indonesia adalah "Spice Islands" atau Pulau Rempah, terbitan 2011 yang menceritakan kehidupan di pulau-pulau di Indonesia Timur.

Dalam bukunya tersebut ia memadukan sejarah, romansa, serta pertualangan dalam perdagangan rempah selama lebih 2.000 tahun di Indonesia.

Dua tahun kemudian ia menulis buku "East Indies" , "Archipelago – A Journey Across Indonesia" di 2015, mengenai pertarungan selama 200 tahun antara kerajaan Portugis, VOC, dan perusahaan Hindia Inggris untuk supremasi di Laut Timur.

Ia menyatakan jika buku ini sudah dicetak selama tiga kali, dengan penjualan saat ini sudah mencapai sekitar 4.000 buah.

Lalu di buku berjudul "Where Australia Collides with Asia - The Epic Voyages of Joseph Banks, Charles Darwin, Alfred Russel Wallace and the Origin of On the Origin of Species", yang terbit pada 2017, ia menceritakan perjalanan epik sejumlah penjelajah dan pelaut dunia, termasuk asal usul spesies.

Sementara buku paling akhir "The Tasman Map" adalah biografi Abel Tasman, VOC dan penemuan Benua Australia pertama kali oleh Belanda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI