Ditemukan antara Desember 2020 hingga Mei 2021, sebanyak 91.242 deteksi tercatat secara global.
Menurut statistik, Kaspersky Internet Security for Android mendeteksi jumlah tautan berbahaya paling banyak pada WhatsApp, mengingat bahwa itu menjadi aplikasi perpesanan paling populer secara
global.
Jumlah pesan berbahaya paling banyak terdeteksi di Rusia (42 persen), Brasil (17 persen) dan India (7 persen).
Selain itu, statistik Kaspersky di Indonesia menunjukkan sebanyak 738 deteksi untuk WhatsApp dan 39 deteksi pada Telegram selama periode Desember 2020 hingga Mei 2021.
Di antara para pengguna Kaspersky Internet Security for Android, Telegram memiliki jumlah deteksi paling sedikit, tetapi secara geografi mirip dengan WhatsApp.
Jumlah tautan berbahaya terbesar terdeteksi di Rusia (56 persen), India (6 persen) dan Turki (4 persen).
![Serangan phising di aplikasi perpesan. [Kaspersky]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/07/14/93199-serangan-phising-di-aplikasi-perpesan.jpg)
Angka yang tinggi di Rusia dapat disebabkan dari meningkatnya tingkat popularitas aplikasi perpesanan ini di negara tersebut.
Dalam hal jumlah serangan phishing yang tercatat per pengguna di WhatsApp, Brasil memimpin
dengan 177 deteksi dan disusul oleh India (158).
Pada saat yang sama, Rusia menjadi peringkat tertinggi dalam jumlah deteksi berbahaya di Viber (305) dan Telegram (79) dibandingkan dengan negara lainnya.
Baca Juga: Waspada! Serangan Siber PrintNightmare Diprediksi Meningkat
“Statistik menunjukkan bahwa phishing di aplikasi messenger instan masih menjadi salah satu alat
paling populer di kalangan scammer," komentar Tatyana Shcherbakova, Analis Konten Web Senior di Kaspersky.