Sebut Siklus 100 Tahun, BMKG: Waspadai Potensi Tsunami di Selatan Jawa

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 13 Oktober 2021 | 21:58 WIB
Sebut Siklus 100 Tahun, BMKG: Waspadai Potensi Tsunami di Selatan Jawa
BMKG mengatakan potensi gempa dan tsunami di selatan Jawa berkaitan dengan siklus 100 tahun. Foto: Ilustrasi tsunami (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengajak seluruh masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di pesisir pantai selatan Jawa untuk mewaspadai potensi gempa dan tsunami. Lembaga tersebut menyebut adanya siklus 100 tahun di pantai selatan.

"Di wilayah pesisir Jawa Timur ini, ada potensi gempa besar magnitudo 8,7 yang bisa berdampak tsunami. Dan ini merupakan siklus 100 tahunan yang harus kita waspadai," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Malang Ma'muri saat menyampaikan survei lokasi dan evakuasi di pesisir selatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (13/10/2021).

Kendati masih potensi, Ma'muri menekankan pada setiap pemerintah daerah yang memiliki kawasan pesisir selatan di Jatim untuk menyiapkan skenario dan tindakan mitigasi sejak dini.

Kabupaten Tulungagung, menjadi salah satu daerah yang disebutnya memiliki banyak kawasan pesisir yang bisa terdampak tsunami dengan ketinggian 24 meter.

"Itu potensi, bisa terjadi bisa enggak. Ketika kita tahu ada potensi maka kita bisa bersiap," katanya.

Dari hasil pemodelan, jika terjadi gempa bermagnitudo 8,7, maka bisa memicu gelombang tsunami setinggi 24 meter setelah 30 menit gempa.

Dalam upaya memitigasi potensi megabencana itulah BMKG proaktif melakukan sosialisasi lapangan ke daerah-daerah rawan tsunami. Di Jawa Timur mulai Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember hingga Banyuwangi.

"Kami langsung turun lapangan guna melakukan verifikasi jalur evakuasi dan titik evakuasi akhir yang sudah ada di masing-masing daerah," ujarnya.

Hasilnya, lanjut dia, sejauh ini hampir semua daerah telah memiliki pemetaan dan sarana pendukung jalur evakuasi serta titik evakuasi dirasa sudah aman.

Baca Juga: Magnitudo Cuma 4,8, Mengapa Gempa Yogyakarta Terasa Sangat Kuat?

"Kami ukur ketinggiannya ternyata sudah aman dari tsunami," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI