Pengguna korporat (terutama mereka yang memiliki bisnis kecil) sering tergoda untuk menggunakan
kotak pesan masuk mereka sebagai semacam penyimpanan file cloud, terutama jika pemindai kantor mengirimkan pindaian melalui email.
![Ilustrasi teknologi pemindai wajah, pengenalan wajah, Face ID. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/12/27/69192-ilustrasi-teknologi-pemindai-wajah-pengenalan-wajah-face-id.jpg)
Salinan paspor, ID pembayaran pajak, dan dokumen lainnya yang sering digunakan untuk keperluan rutin atau perjalanan bisnis.
Sebaiknya segera menghapus semua pesan yang berisi informasi pribadi dari email. Hanya unduh dan
simpan dokumen di penyimpanan terenkripsi.
4. Dokumen berisi kepentingan bisnis yang sensitif
Bagi sejumlah karyawan, pertukaran dokumen merupakan bagian integral dari alur kerja perusahaan.
Sayangnya, beberapa dokumen mungkin bernilai tidak hanya untuk kolega Anda, tetapi juga untuk
penyerang.
Roman Dedenok Pakar Keamanan Kaspersky memberikan contoh umum, misalnya laporan keuangan.
"Laporan semacam itu kemungkinan dapat ditemukan di pesan masuk divisi keuangan," katanya dalam keterangan resminya, Jumat (3/12/2021).
Menurutnya, laporan keuangan memberikan banyak informasi yang sangat sensitif dan merupakan titik awal yang ideal untuk serangan BEC.
Baca Juga: Maksim Yakubets, Peretas Paling Dicari di Dunia dengan Imbalan Rp78 Miliar
Para penyerang dapat memperoleh informasi berguna tentang konteks bisnis perusahaan, mitra, dan kontraktor untuk meluncurkan serangan terhadap mereka juga.
“Oleh karena itu, penting untuk menghapus informasi sensitif pada kotak pesan masuk dan jangan pernah melakukan pertukaran pesan tanpa enkripsi.” terangnya.
![Ilustrasi perlindungan data pribadi. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/08/28/64294-data-pribadi.jpg)
5. Data Pribadi
Data pribadi orang lain, seperti resume dan CV, dokumen aplikasi hingga pendaftaran, dan sebagainya, juga dapat masuk ke kotak pesan masuk Anda.
Ketika orang-orang memberikan izin kepada perusahaan Anda untuk menyimpan dan memproses data pribadi mereka, mereka mengharapkan informasi tersebut tersimpan dengan aman dan terlindungi.
Demikian pula dengan para pembuat kebijakan (regulator), terutama di negara-negara dengan undang-undang perlindungan data yang ketat.