“Seperti yang telah dikatakannya berkali-kali, Presiden Trump tidak ingin TikTok ditutup. Perpanjangan ini akan berlangsung selama 90 hari, yang akan digunakan Pemerintah untuk memastikan kesepakatan ini ditutup sehingga rakyat Amerika dapat terus menggunakan TikTok dengan jaminan bahwa data mereka aman dan terlindungi," beber dia.
Sekadar informasi, ByteDance memiliki waktu hingga 19 Juni kemarin untuk menjual operasional TikTok di AS. Hal ini sudah tertuang dalam Undang-Undang Keamanan Nasional yang ditandatangani Mahkamah Agung AS.
Berdasarkan regulasi itu, pemilik toko aplikasi seperti Google Play Store dan Apple App Store juga bisa dikenakan sanksi apabila menyediakan TikTok di platformnya.
Ini juga kali ketiga Trump memperpanjang TikTok untuk tidak diblokir di AS. April lalu, dirinya sudah memberikan waktu ke ByteDance selaku perusahaan induk TikTok selama 75 hari.
Kebijakan ini disampaikan Trump lewat Truth Social, platform buatannya sendiri yang mirip seperti Twitter atau X. Pengumuman ini juga kali kedua sang presiden menunda pemblokiran platform video pendek asal China tersebut.
Trump mengklaim kalau Pemerintah AS sudah bekerja amat keras untuk mencapai kesepakatan demi menyelamatkan TikTok. Ia menyebut kalau usahanya sudah membuat perubahan signifikan.
"Kesepakatan tersebut membutuhkan lebih banyak pekerjaan untuk memastikan semua persetujuan yang diperlukan telah ditandatangani, itulah sebabnya saya menandatangani Perintah Eksekutif untuk menjaga TikTok tetap aktif dan berjalan selama 75 hari ke depan," ungkapnya dalam Truth Social, dikutip dari CNBC, Minggu (6/4/2025).
Ia pun mengharapkan bisa terus bekerja sama secara baik dengan Pemerintah China. Dirinya pun menyadari kalau mereka tidak senang dengan kebijakan tarif impor yang baru saja diumumkan.
"Diperlukan untuk perdagangan yang adil dan seimbang antara Tiongkok dan AS!" lanjut dia.
Baca Juga: Scrolling Medsos Bikin Brain Rot: Buku Hadir Sebagai Pengalih yang Sehat
Trump juga menilai kalau kebijakan tarif impor itu adalah alat ekonomi yang kuat untuk AS. Bahkan juga untuk keamanan nasional negaranya.
Lebih lanjut Trump berharap kalau pemerintahnya tidak ingin TikTok diblokir di AS. Ia pun meminta kerja sama baik dengan platform maupun Pemerintah China untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Kami tidak ingin TikTok 'menjadi gelap'. Kami berharap dapat bekerja dengan TikTok dan Tiongkok untuk mencapai kesepakatan," pungkasnya.
Sementara itu ByteDance selaku perusahaan induk mengaku sudah berdiskusi dengan Pemerintah AS. Mereka mengaku siap mematuhi perjanjian apa pun apabila kesepakatan selesai.
"Kesepakatan belum dilaksanakan. Ada beberapa hal penting yang harus diselesaikan," kata juru bicara ByteDance.
Sebelum keputusan Trump diumumkan, ByteDance diberikan tenggat waktu hingga 5 April untuk melaksanakan divestasi demi memenuhi syarat TikTok beroperasi di AS.