YouTube dan AI: Kolaborasi Dahsyat Ubah Wajah Pendidikan Indonesia

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 30 September 2025 | 09:54 WIB
YouTube dan AI: Kolaborasi Dahsyat Ubah Wajah Pendidikan Indonesia
YouTube bersama Kok Bisa dan Senyawa+ merayakan kelulusan 568 peserta Akademi Edukreator 2025, Jakarta. [YouTube Indonesia]
Baca 10 detik
  • YouTube luluskan 568 peserta Akademi Edukreator 2025 untuk dukung konten edukasi digital.

  • Program ini telah jangkau 4.000 peserta sejak 2020 dan dorong inovasi serta keamanan digital.

  • Pelatihan mencakup AI, keamanan remaja, dan pembuatan konten mendidik yang bertanggung jawab

Suara.com - YouTube bersama Kok Bisa dan Senyawa+ merayakan kelulusan 568 peserta Akademi Edukreator 2025, sebuah program kolaboratif untuk guru, kreator, dan profesional, yang bertujuan memperluas ketersediaan konten edukasi berkualitas di Indonesia.

Momen ini juga menjadi kesempatan untuk mengunjungi kembali pencapaian program yang telah berlangsung selama lima tahun terakhir sejak 2020.

"Kami sangat bangga dengan pencapaian yang telah diraih oleh seluruh peserta Akademi Edukreator," kata Suwandi Widjaja, Country Head YouTube Indonesia dalam keterangan resminya, Selasa (30/9/2025).

Selama lima tahun ini, dia menambahkan, pihaknya berhasil menjangkau lebih dari 4.000 peserta dari 34 provinsi yang telah mengikuti pelatihan ini.

"Hal ini menunjukkan komitmen luar biasa mereka dalam menciptakan konten yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan berdampak positif,” ujarnya.

Pembelajaran di era digital tidak lagi terbatas pada ruang kelas.

Teknologi telah membuka akses yang lebih luas terhadap pengetahuan dan memungkinkan proses belajar berlangsung secara lebih fleksibel, interaktif, dan inklusif.

Kini, siapa pun dapat belajar berbagai hal secara mudah, menyenangkan, dan gratis, dari materi akademis hingga keterampilan sehari-hari.

Manfaat ini juga dirasakan langsung oleh para pendidik, studi Oxford Economics menemukan bahwa 83 persen guru yang menggunakan YouTube sepakat bahwa platform ini membantu siswa untuk terus belajar di luar lingkungan kelas.

Baca Juga: Penghasilan Fantastis YouTube Tasya Farasya, Benarkah Gugat Cerai Suami?

Semangat tersebut selaras dengan Nadia Habibie yang menekankan pentingnya inovasi di kalangan generasi muda dengan meneladani nilai yang diwariskan kakeknya, B.J. Habibie, Presiden ke-3 Republik Indonesia.

“Kakek saya selalu berpesan bahwa ilmu pengetahuan harus berjalan beriringan dengan adab. Di era digital ini, pesan itu semakin relevan," ujar Nadia Habibie.

Menurutnya, anak muda Indonesia punya kesempatan luar biasa untuk belajar, berkarya, dan memberi dampak positif lewat platform seperti YouTube.

"Yang penting adalah bagaimana kita menggunakan teknologi bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk menginspirasi dan membangun masa depan bangsa,” imbuh dia.

Hal senada juga disampaikan oleh Prof. Dr. Seto Mulyadi M. Si., selaku Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia,.

"Tantangan kita di era digital saat ini adalah membimbing anak-anak agar mampu memanfaatkan teknologi dengan tetap berpegang pada akar budaya, nilai moral, dan jati diri mereka," ucapnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI