Bukan dari PBB, kalau ditanya dari PBB pasti jawabnya nggak ada. Itu draf dibuat di rumahnya KH Rasyid Abdullah Syafii dan disampaikan oleh Munarman (FPI) kepada pihak Gerindra dan mungkin Habib Rizieq juga menyampaikan itu. kalau ditanya dari PBB, ya pantas dibilang nggak ada karena kita nggak pernah ajukan.
Tapi saya pernah membahas tentang format koalisi. Lisan itu dengan Pak Sandiaga dan Pak Ferry yang datang ke rumah saya tanggal 30 Agustus yang lalu.
Bagaimana respon mereka?
Mereka terkejut dengan pertanyaan saya yang itu dan mengatakan bahwa kami tidak menyangka akan mendapatkan pertanyaan seperti ini dan mengatakan baiklah kami akan bahas dengan Pak Prabowo.
Internal Gerindra nanti kita ketemu Pak Yusril, tapi sampai hari ini nggak pernah ketemu lagi nggak ada respon.
Apa itu jadi alasan Anda memutuskan menjadi pengacara Jokowi - Maruf Amin?
Itu sih pekerjaan profesional saja. Artinya saya memang menangani perkara-perkara kan. Walaupun saya ketua partai Anda bisa bayangkan dulu saya jadi ketua partai tapi saya menangani Golkar kan? Ingat kan?
Dan tidak pernah orang Golkar terus curiga ini kok ketua partai juga, kan nggak. Bahkan saya ikut rapat-rapat DPP Golkar pada waktu itu dalam rangka merumuskan gugatan ke pengadilan dan itu sampai Mahkamah Agung, kita menang.
Jadi biasalah saya menangani perkara pak Jusuf Kalla, biasa begitu. Jadi pekerjaan itu dilakukan secara objektif dan betul-betul saya sebagai lawyer.
Baca Juga: Yusril Ihza Mahendra Ungkap Hubungannya dengan Ketua PKI DN Aidit
Mengapa tidak menjadi pengacara Prabowo - Sandiaga?
Pak prabowo nggak pernah minta saya jadi laywer. Memang saya minta jadi lawyernya? Nggak kan?
Tapi Anda tahun 014 sempat bantu prabowo...
Dia minta saya jadi ahli di sidang MK, dia meminta saya sebagai ahli lah dan saya memberikan pendapat ahli. Pendapat di sidang Mahkamah Konstitusi, saya bukan lawyer. Ahli tuh beda ya.
Ahli itu seorang akademisi yang dimintai pendapat dan saya memberikan pendapat betul-betul sebagai seorang akademi dan itu gratis juga.
Kalau waktu itu Pak prabowo bilang "saya punya utang sama Anda". "Kapan bayarnya?" saya bilang. Sampai hari ini juga nggak pernah dibayar, tanya saja sama Yusuf AR, seniornya Gerindra.