Siti Nur Jazilah: Saya Hanya Fokus ke Depan, Lupakan Lembaran Lama

Senin, 29 Juni 2020 | 07:41 WIB
Siti Nur Jazilah: Saya Hanya Fokus ke Depan, Lupakan Lembaran Lama
Siti Nur Jazilah pemilik bisnis perhiasan Lisa Jewelry Handmade. [Suara.com / Arry Saputra]

Itu tergantung ornamennya, batu mutiara sih kebanyakan. Sebenarnya nggak susah bahannya. Lumayan lah. Kalau mutiara yang asli kan jutaan, kalau ini kan di bawah Rp 5 juta. Kalau mutiara yang laut itu kan mahal. Itu masih kelas kelas.

Bisnis ini sendiri saya kerjakan. Cuman kalau produksinya, ya ada, yang bantuin sih ada. Asisten lah, kayak gitu. Kalau ide, ya saya sendiri masih, pokoknya inspirasi dari saya sendiri.

Anda memberi label Lisa Jewelry Handmade. Seperti apa proses bikinnya?

Intinya kayak perhiasan handmade sendiri karena kan buatan tangan. Punyaku kan kayak limited edition, bisa pesen lagi kalau masih ada bahannya. Kalau nggak, ya yang lain. Kalau soal pesen atau request, ya nggak juga sih, tapi ya bisa.

Kalau prosesnya, ya cepat. Misal bikin kalung, kan tinggal nyusun aja, yang penting ada barangnya. Kalau memang moody banget, ya cepat. Aku sih sekarang jarang bikin yang rumit-rumit, yang simpel aja.

Sosok Siti Nur Jazilah, pemilik bisnis perhiasan Lisa Jewelry Handmade. [Suara.com / Arry Saputra]
Sosok Siti Nur Jazilah, pemilik bisnis perhiasan Lisa Jewelry Handmade. [Suara.com / Arry Saputra]

Berapa keuntungan Anda saat ini?

Keuntungannya ya lumayan, seusai dengan keterampilan ya. Passion, memang aku seneng. Kalau penghasilan, ya relatif, namanya usaha.

Untuk harganya sendiri, Rp 50 ribu yang bros-bros itu. Kalung itu Rp 100 ribu sampai Rp 2 juta lebih dikit. Yang pernah dijual paling mahal itu Rp 2,5 juta.

Apakah Anda melibatkan pengrajin lokal? Bagaimana ceritanya?

Baca Juga: Kisah Nur Jazilah, Bangkit dari Keterpurukan Korban Penyiraman Air Keras

Pengrajin lokal, ya, ada sih dari luar kota. Jadi saya ada melibatkan, tapi masih nggak banyak. Ya, paling 2-3-an orang. Mereka freelance, kalau ada orderan ya mereka bantuin.

Tergantung stok. Kalau ada event, barang banyak, ya enggak lah. Tergantung stoknya, nggak ada target.

Kalau saya bikinnya, lihat barangnya, dipadukan sama ini kelihatan cantik nanti.

Aktif banget baru 2015 akhir, (itu) baru aktif banget. Kalau dulu kan ya, mulai sampai 2014 di area RS aja sih, paling keluar waktu tertentu aja.

Kalau yang beli banyak. Aku juga ngirim sampai Papua, Aceh, Medan, dari mana-mana semua orang. Kalau di IG itu banyak, kan luas dari Medan, Kalimantan, ya (sekitar) Jakarta-an, sampai Aceh juga ada.

Ya, maksudnya online kan bisa dikirim. Kalau mereka suka, mau, ya dikirim. Kalau orderan banyak sih belum ada, tapi kalau event, ya lumayan besar-besar. Aku ikut full-nya di event bazar, pameran.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI