Ini yang mengilhami kita-kita kemudian pada di awal-awal kita membuat aplikasi portal yaitu siagacorona.semarangkota.co.id.
Apa sih yang ada di sini? Ya sebuah informasi keterbukaan masyarakat, kemudian bisa mendapatkan informasi yang akurat terkait jumlah warga Semarang yang terkena Covid, kemudian ada di mana lokasinya bukan kalau ada keluarga yang covid juga harus menuju ke arah mana, ada tempat isolasi terpusat di mana yang kosong, yang kelurahan mana atau bahkan juga tempat tidur rumah sakit yang kosong di mana. Bahkan waktu kita kita membagi bantuan sosial itu juga ada informasi terkait dengan akses, dengan mengetik NIK warga akan mengetahui dia dapat kuota untuk bantuan sosial atau tidak dan seterusnya dan seterusnya.
Ada juga kita kita menggerakkan semua kekuatan, mulai dari patroli di seluruh wilayah, melibatkan TNI-Polri sampai Babinsa, Bhabinkamtibmas dan temen-temen lurah kemudian, di tingkat Polsek maupun Koramil dengan teman camat dan di tingkat kota di kita dengan Kodim Polrestabes. Untuk kita menjaga warga Semarang supaya menerapkan prokes.
Karena kita merasa bahwa selain vaksin, masyarakat ini juga harus jadi diajak berdisiplin terkait dengan protkes. Karena corona ini belum ada obatnya, nah maka kegiatan patroli terus kita harus dilakukan. Kita juga punya suporting digitalisasi itu hampir 106.00 CCTV di tingkat RT maupun beberapa CCTV di tempat-tempat keramaian juga bisa dipantau.
Kalau misalnya dan pasar rame turunkan petugas di sana, ada tempat-tempat pabrik taman rame turunkan petugas. Bahkan kita juga ngumpulin beberapa tokoh masyarakat, tokoh agama untuk kurang lebih menyampaikan kepada jemaatnya, umatnya, supaya menjalankan kegiatan sesuai dengan protokol kesehatan.
Di dalam gotong royong, kita melibatkan masyarakat dengan TNI Polri kita membentuk kampung siaga candi hebat, kemudian juga membuat pesantren siap siaga candinya hebat, kemudian dengan anak-anak muda kita buat gerakan penanganan konflik gerakan remaja penanganan Covid di Kota Semarang itu kurang lebih anak muda kita libatkan dalam program vaksinasi dalam charity, baksos, kemudian ada kampung urban farming juga kita bentuk lumbung pangan kelurahan gotong royong dan seterusnya, yang kurang lebih kami ingin menyampaikan pada masyarakat perlu tangan bersama untuk menyelesaikan pandemi covid-19.
Kemudian di tingkat pelayanan kesehatan menjadi kata kunci juga, maka selain rumah sakit di tempat kota Semarang yang terus kita tambah tempat tidur termasuk rumah sakit swasta juga kita minta untuk menambah Bed tempat tidur, kamu juga punya beberapa isolasi terpusat atau karantina seperti di rumah dinas walikota ada 200 kamar, di gedung Diklat milik pemerintah kota Semarang ada 100 kamar, masih kurang kita kemudian pinjam asrama haji di Kota Semarang, masih kurang kita dapat bantuan tenda karantina dari Bu Megawati bisa untuk 100 bed, masih kurang kita buat ruang isolasi di kelurahan, maupun di tingkat RW.
Di kebijakan ekonomi ada beberapa hal misalnya mulai kita mendiskon PDAM air bersih kita diskon 20 persen, retribusi PKL kita gratiskan, rusunawa masyarakat yang tinggal di rusunawa kita gratiskan.
Masyarakat mau bayar PBB tepat waktu kita kasih diskon, retribusi pasar kita diskon, termasuk penundaan pembayaran pajak daerah di hotel-hotel maupun tempat pariwisata yang lain.
Baca Juga: Ketua Umum Asita Nunung Rusmiati: Wisata Insya Allah Aman, Kita Siap Jaga Prokesnya
Selain itu kita juga membagi 3,1 juta paket bansos selama tahun 2020, kurang lebih begitu.
![Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam salah sebuah kegiatan. [Akun IG @hendrarPrihadi/captured]](https://media.suara.com/pictures/original/2021/12/14/76874-wali-kota-semarang-hendrar-prihadi-dalam-sebuah-kegiatan.jpg)
Yang menggerakkan ekonomi di masa ini caranya gimana? Ya kita anggaran APBD. Misalnya beberapa program yang ada dinas koperasi maupun di UPD yang lain kita anggarkan untuk pembelian masker untuk produksi industri rumah tangga.
Jadi masyarakat, UMKM yang selama ini mereka nggak dapat order gitu, kita minta mereka untuk membuat masker, dibeli lewat program APBD. Kemudian kita juga menggerakkan teman-teman PNS, karena PNS ini kan selama Covid gajinya nggak dipotong.
Jadi secara kesejahteraan ekonomi, insyaallah mereka masih tetap stabil. Kita menggerakkan mereka, selain untuk gotong royong membeli sembako dibagikan pada masyarakat yang tidak mampu, mereka kita ajak ke pasar-pasar rakyat yang ada di Kota Semarang.
Kemudian juga menganggarkan setiap jumat berkah itu ada 7000 nasi dus yang kita beli dari teman-temanmu umkm kemudian dibagikan lagi kepada masyarakat yang memerlukan. Atau juga membuat gerakan beli bagi. Artinya beli bagi temen temen PNS untuk masyarakat yang mampu kita minta untuk membeli produk UMKM, kemudian membagikan ke tetangga sekitar yang membutuhkan.
Jadi secara siklus ekonomi, hal-hal seperti itu meskipun kelihatannya kecil akan mampu menggerakkan roda ekonomi di masa yang sulit ini.