Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi: PPKM Diperketat Lagi pun, Saya Yakin Warga Kami Siap

Selasa, 14 Desember 2021 | 09:53 WIB
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi: PPKM Diperketat Lagi pun, Saya Yakin Warga Kami Siap
Ilustrasi wawancara. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Lalu PKM kedua, Perwal (Peraturan Walikota) kita keluarkan, kurang lebih jam tutupnya jam 8 malam, kita jadikan jam 21.00 malam.

PKM ketiga, naik lagi jam 22.00 dan seterusnya. Sampai bulan Juli tahun 2021, pasca kita bersama-sama libur lebaran,  Indonesia memasuki masa puncak dan pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan Instruksi Menteri Dalam Negeri, namanya PPKM (Peraturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), mulai PPKM Darurat. Kemudian tanggal 26 Juli lahir PPKM Level 4. Kemudian juga di tanggal 17 Agustus, Semarang masuk level 3; 31 Agustus Semarang masuk level 2; dan 19 Oktober kemarin Semarang masuk level 1.

Jadi artinya, di dalam melakukan pengambilan kebijakan ini, kita hampir sama persis seperti yang sedang dilakukan oleh pemerintah pusat. Jadi masyarakat Semarang sudah sangat siap dengan namanya pembatasan kegiatan masyarakat.

Nah memang, Covid ini menjadi tantangan kita bersama, maka konsep bergerak bersama ini kita gulirkan. Nggak boleh kemudian hanya semuanya bertumpu pada pemerintah, tapi kita menggerakan lagi yang namanya nilai-nilai gotong royong, yang kemudian nilai gotong royong itu juga bisa dilakukan warga yang mampu dengan membuat lumbung kelurahan, membuat sembako dibagikan pada masyarakat dan lingkungan sekitar termasuk perusahaan dan yang lainnya.

Nah waktu itu kita juga sempat melihat ada berita berita yang simpang siur, berita hoax, ya biasalah ada orang kalau ada nggak suka kemudian ditulis data Semarang Corona sampai 3.000 dan seterusnya.

Ini yang mengilhami kita-kita kemudian pada di awal-awal kita membuat aplikasi portal yaitu siagacorona.semarangkota.co.id.

Apa sih yang ada di sini? Ya sebuah informasi keterbukaan masyarakat, kemudian bisa mendapatkan informasi yang akurat terkait jumlah warga Semarang yang terkena Covid, kemudian ada di mana lokasinya bukan kalau ada keluarga yang covid juga harus menuju ke arah mana, ada tempat isolasi terpusat di mana yang kosong, yang kelurahan mana atau bahkan juga tempat tidur rumah sakit yang kosong di mana. Bahkan waktu kita kita membagi bantuan sosial itu juga ada informasi terkait dengan akses, dengan mengetik NIK warga akan mengetahui dia dapat kuota untuk bantuan sosial atau tidak dan seterusnya dan seterusnya.

Ada juga kita kita menggerakkan semua kekuatan, mulai dari patroli di seluruh wilayah, melibatkan TNI-Polri sampai Babinsa, Bhabinkamtibmas dan temen-temen lurah kemudian, di tingkat Polsek maupun Koramil dengan teman camat dan di tingkat kota di kita dengan Kodim Polrestabes. Untuk kita menjaga warga Semarang supaya menerapkan prokes.

Karena kita merasa bahwa selain vaksin, masyarakat ini juga harus jadi diajak berdisiplin terkait dengan protkes. Karena corona ini belum ada obatnya, nah maka kegiatan patroli terus kita harus dilakukan. Kita juga punya suporting digitalisasi itu hampir 106.00 CCTV di tingkat RT maupun beberapa CCTV di tempat-tempat keramaian juga bisa dipantau.

Baca Juga: Ketua Umum Asita Nunung Rusmiati: Wisata Insya Allah Aman, Kita Siap Jaga Prokesnya

Kalau misalnya dan pasar rame turunkan petugas di sana, ada tempat-tempat pabrik taman rame turunkan petugas. Bahkan kita juga ngumpulin beberapa tokoh masyarakat, tokoh agama untuk kurang lebih menyampaikan kepada jemaatnya, umatnya, supaya menjalankan kegiatan sesuai dengan protokol kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI