Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi: PPKM Diperketat Lagi pun, Saya Yakin Warga Kami Siap

Selasa, 14 Desember 2021 | 09:53 WIB
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi: PPKM Diperketat Lagi pun, Saya Yakin Warga Kami Siap
Ilustrasi wawancara. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Saya rasa semuanya harus terus berjuang, berupaya atau semuanya harus tetap semangat tidak boleh kemudian kita kendor , kita ragu hanya karena sebuah persoalan yang namanya Pandemi Covid-19. maka meminjam istilah Pak presiden ada gas dan rem nah inilah saat yang paling tepat pada saat kita ada di level 1,  aktivitas ekonomi sosial budaya kita gas, gaspol ini. Jadi yang penting protokol kesehatan, mereka mulai tumbuh.

Kalau ke Semarang maka akan merasakan hotel-hotel penuh, lalu lintas cukup padat kemudian tempat-tempat ekonomi juga sudah mulai mulai hidup lagi. saya rasa yang paling penting adalah sebuah komitmen, kalau pada saat pemerintah pusat nanti libur nataru menghendaki semuanya level 3 yang kita ikutin, kita akan sampaikan pada masyarakat terutama di wilayah ekonomi itu sedikit mengerem aktivitas mereka dan saya rasa masyarakat Semarang bisa memahami itu untuk kepentingan yang lebih besar.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat bersama warga. [Akun IG @hendrarPrihadi/captured]
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat bersama warga. [Akun IG @hendrarPrihadi/captured]

Antisipasi peningkatan mobilitas saat Nataru?

Saya rasa yang di mobilitas itu kan sudah dibatasi oleh pemerintah pusat juga, beberapa apa peluang libur itu kan juga sudah mulai di putus-putus, sudah tidak ada libur yang terlalu panjang. Yang berikutnya kami juga juga melakukan upaya-upaya pengetatan terhadap temen-temennya ada di Kota Semarang khususnya teman-teman PNS, tidak boleh mereka kemudian mengambil cuti selama bulan Desember , tidak boleh mereka keluar kota pada saat ppkm level 3.

Jadi saya rasa semuanya daerah-daerah yang menerapkan hal seperti itu itu menjadi bagian yang penting untuk membatasi migrasi dari daerah yang satu ke daerah yang lain.

Di Semarang yang terkenal sektor pariwisata ya Pak. Bagaimana Pemkot Semarang melakukan upaya-upaya membangkitkan ekonomi selain sektor wisata? Apa yang ditonjolkan?

Harusnya saya bisa bercerita ya. Kota Semarang itu ekonominya sebelum kemerdekaan itu wilayahnya ada di agrikultur. Kenapa agrikultur? Karena dulu di sebelum kemerdekaan ada orang terkaya di Asia namanya Oei Tiong Ham, orang asli Semarang. Dia itu bisnisnya adalah tebu, perkebunan dan seterusnya.

Nah pasca kemerdekaan sampai tahun 2000 di Semarang, aktivitas ekonominya condong ke arah manufaktur. Jadi kawasan industri salah satu peninggalannya ada 9 kawasan industri yang hari ini masih aktif. Tapi tahun 2000 ke sekarang kota Semarang fokusnya dengan wilayah perdagangan dan jasa dan zaman saya perdagangan dan jasa ini kita arahkan ke pariwisata dan ekonomi kreatif. Kenapa cerita tentang pariwisata? Karena itu tidak pernah mengenal istilah krisis, kecuali pandemi Covid-19 kita benar terkena dampak.

Yang kedua, di sektor pariwisata, ekonomi jadi lebih merata semua orang kemudian bisa ikut terlibat di dalam aktivitas ekonomi pariwisata. orang yang punya duit yang bisa bangun hotel bintang lima orang yang duitnya pas-pasan biar bisa bikin kos-kosan atau apa yang di atas homestay. Atau kemudian orang punya uang bisa bikin restoran cafe gede, kalau kemudian uangnya pas-pasan warung pecel pun laku di tempat pariwisata, warung tegal atau warung tegal juga laku di tempat pariwisata.

Baca Juga: Ketua Umum Asita Nunung Rusmiati: Wisata Insya Allah Aman, Kita Siap Jaga Prokesnya

Yang penting semuanya punya ketekunan dan kerja keras ini dengan model seperti itu. Kita sekarang ini menggerakkan peluang pulang ke arah temen-temen untuk bisa beraktivitas lagi. Faktor-faktor penunjang nya juga kita angkat. Ada misalnya teman-teman persewaan sound system yang hari ini sudah mulai banyak mendapatkan orderan lagi karena sudah banyak kegiatan-kegiatan di tempat hiburan di tempat pariwisata, di tempat pernikahan yang yang memakai mereka. Jadi perlahan-lahan tapi saya rasa semuanya kemudian bisa merasakan ada sebuah peningkatan ekonomi di Kota Semarang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI